Selasa, 24 Juni 2014

Reaksi (pH) Tanah



ABSTRAK


Dari percobaan Reaksi (pH) Tanah yang telah dilakukan diketahui bahwa alat yang digunakan adalah tabung plastik, timbangan, mesin pengocok dan pH meter, sedangkan bahan yang digunakan adalah tanah kering udara yang lolos ayakan 2 dan 0,5 mm, air destilata dan larutan KCl 1 N. Praktikum yang bertujuan untuk mengetahui pH tanah dengan menggunakan pH meter ini mendapatkan hasil 7 asam lemah dan 1 asam kuat, dengan masing-masing perbandingan 1:1 dan 1:2,5. Dari kedelapan sampel, asam kuat diperoleh dari sampel tanah A larutan KCl dengan perbandingan 1:2,5 dan pH 4,1. Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa larutan H2O digunakan untuk mengukur kemasaman aktif dan KCl digunakan untuk mengukur kemasaman potensial.

Kata kunci : Reaksi, pH meter, Potensial, Kemasaman













I.        PENDAHULUAN


1.1.  Latar Belakang

Penetapan reaksi tanah tertentu yang terukur pada tanah ditentukan oleh seperangkat faktor kimia tertentu. Oleh karena itu, penetapan pH tanah merupakan salah satu uji yang paling penting yang digunakan untuk mendiagnosa masalah pertumbuhan tanaman. Reaksi tanah menunjukan sifat kemasaman atau alkalis tanah yang digunakan dengan menyatakan nilai pH tanah dan menunjukan bahwa banyaknya konsentrasi ion hidrogen di dalam tanah maka tanah tersebut semakin masam (Yulianti,2007).

pH tanah sangat penting, yaitu untuk menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman. Terdapatnya beberapa hubungan komponen dalam tanah yang mempengaruhi konsentrasi hidrogen dalam tanah, dimana keadaannya dipersulit oleh bahan-bahan tanah lain. Kemasaman tanah dibedkan atas kemasaman aktif yang disebabkan oleh hidrogen dalam larutan dan kemasaman potensial yang disebabkan oleh ion H+  dan Al3+ yang dijerap pada permukaan kompleks jerapan (Masjkur,2008).

Reaksi tanah dapat dikategorikan 3 kelas, yaitu masam, netral dan basa. Tanah masam terjadi akibat dari tingkat pelapukan yang lanjut dan curah hujan yang tinggi. Tanah pertanian yang masam jauh lebih luas masalahnya dari pada tabah yang dimiliki oleh pH >7 atau memiliki sifat alkalinitas yang tiggi (Mellanby,1976).



1.2.  Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.    Menentukan pH tanah dengan pH meter
2.    Mengetahui cara menetapkan pH tanah dengan pH meter
3.    Mengetahiu perbandingan pH tanah antara dengan H2O dan KCl



















II.                TINJAUAN PUSTAKA


Reaksi tanah menunjukan sifat kemasaman atau alkalis tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukan banyaknya konsentrasi ion Hidrogen H+ didalam tanah makin tinggi kadar ion H+ maka semakin masam tanah tersebut. Didalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula ion OH- yang jumlahnya berbanding terbalik dengan ion H+. Kemasaman pengaruhnya sangat besar pada tanaman, sehingga kemamsaman tanah harus diperhatikan arena merupakan sifat tanah yang sangat penting (Foth, 1991).
Kemasaman tanah merupakan salah satu sifat penting sebab terdapat hubungan pH dengan ketersedian unsur hara juga terdapat hubungan antara pH dan semua pembentukan sifat tanah. Pada umumnya pH tanah ditentukan oleh pencaburan satu bagia air suling untuk mendapatkan tanah dan air sampaimendekati keseimbangan dan setelah itu baru diukur pH  suspensi tanah (Poerwowidodo,1991).
Larutan mempunyai pH 7 disebut netral, lebih kecil dari 7 disebut masam dan lebih besar dari 7 disebut alkalis. Reaksi tanah ini sangat menunjukan tentang keadaan atau status kimia tanah. Status kimia tanah mempengaruhi proses-proses biologis, seperti pertumbuhan tanaman pH atau reaksi tanah yang ekstrim menunjukan kimia tanah yang dapat mengganggu bologik tanah (Pairunan dkk,1997).
Sumber kemasaman tanah adalah bahan-bahan organik dan anorganik. Ionisasi asam-asam menghasilkan ion H+ bebas dalam larutan tanah. sumber lain kemasaman tanah adalah H+ dan Al3+  dapat ditukar pada misel koloid tanah.

kemampuan tanah untuk mempertahankan pH dan perubahan karena penambahan alkalis atau masam yang dikarenakan daya sanggah tanah (Hardjowigeno,2003).
Kemasaman dan kebasahan tanah didayai oleh macam kation yang terjerap pada muka zarah-zarah koloid. Kation-kation yang diserap adalah Al, H, Na, K, Ca dan Mg. Apabila lebih banyak ion Al dan H yang diserap, pH yang menurun. Apabia ion basa (Na,K,Ca dan Mg) banyak terserap maka pH tanah meningkat. Kebanyakan tanah mempunyai pH antara 5,0 sampai 8,0. Dikawasan basah, tanah permukaan biasanya mempunyai pH antara 4,0 sampai 6,0 karena kebanyakanbasa tertukar oleh ion H dan kemudian terlindi tanah permukaan dikawasan kering mempunyai pH 7,0 sampai 9,0. Disini basa yang terjerap tidak terlindi karena kekahatan air perkolasi (Notohadiprawiro,2000).
Reaksi tanah menunjukkan reaksi asam dan basa didalam tanah. reaksi tanah tersebut mempengaruhi proses-proses didalam tanah. seperti laju dekomposisi bahan organik, mineral, pembentukan mineral lempung dan secara tidak langsung mempengaruhi tanaman lewat pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara. Suatu tanah dapat bereaksi asam atau alkalis tergantung pada tergantung pada ion H+ dan OH-. Reaksi pertama akan terjadi bila kadar ion H+ lebih besar dibanding ion OH- dan sebaliknya (Mass, 1996).











III.             METODOLOGI PERCOBAAN


3.1         Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung plastik, timbangan, mesin pengocok dan pH meter.

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah kering udara yang lolos dengan saringan 2 dan 0,5 mm, air destilata, dan larutan KCl 1 N.

3.2         Diagram Alir

Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :
Ditimbang tanah 10 gram, dimasukkan kedalam botol plastik dan ditambahkan 10 ml air destilata
Dikocok selama 30 menit dengan shaker, lalu di diamkan sebentar

Diukur dengan menggunakan pH meter
Selanjutnya dengan prosedur yang sama ditambahkan 20 ml air destilata, 50 ml air destilata dan 10 ml KCl
                                         Hasil
IV.             HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN



4.1.       Hasil Pengamatan

Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :
No
Tanah
Larutan
Perbandingan
pH
Keterangan
1
A
H2O
1 :  2,5
5,45
Asam Lemah
2
A
H2O
1 : 1
4,91
Asam Lemah
3
B
H2O
1 : 2,5
5,58
Asam Lemah
4
B
H2O
1 : 1
5,36
Asam Lemah
5
A
KCl
1 :  2,5
4,10
Asam Kuat
6
A
KCl
1 : 1
5,82
Asam Lemah
7
B
KCl
1 : 2,5
4,88
Asam Lemah
8
B
KCl
1 : 1
5,24
Asam Lemah


4.2.       Pembahasan

Pada percobaan reaksi pH tanah yang telah dilakukan diperoleh hasil yang variatif. Diperoleh bahwa terdapat 7 asam lemah dan hanya satu asam kuat seperti pada data denagn tingkat pH diatas 4,5 yang berarti asam lemah dan dibwah 4,5 adalah asam kuat. Hanya terdapat satu pH dibawah 4,5 yaitu 4.10 diperoleh dari tanah a dengan larutan KCl dan perbandingan 1 : 2,5.  Mayoritas dari hasil percobaan adalah yang menggunakan larutan H2O lebih tinggi dari pada dengan KCl. Hal ni disebabkan karena kemasaman yang diukur dengan menggunakan H2O adalah kemasaman

aktif dan untuk KCl mengukur kemasaman aktif dan kemasaman potensial. Pada percobaan ini hanya menggunakan dua perbandingan yaitu perbandingan 1: 1 dan 1 : 2,5. Jika perbandingan terlalu redah, kontak antara larutan tanah dengan elektroda tidak sempurna, akibatnya pengukuran kurang teliti.

Reaksi tanah yang terjadi adalah pada larutan H2O dengan tanah maka akan terjadi kemasaman aktif dan pada larutan H2O dengan perbandingan 1 : 1. Dan pada larutan KCl maka akan terjadi kemasaman potensial dan pada larutan KCl dengan perbandingan 1 : 1 akan lebih tinggi pHnya dibandingkan dngan perbandingan 1 : 2.5.

Pentingnya mengetahui pH tanah adalah untuk mengetahui mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap dalam tanaman. Tanah dengan pH masam banyak ditemukan ion-ion Al (Alumunium) yang memfiksasi (mengikat) unsur P. Sehingga unsur P sulit untuk diserap tanaman. Hal ini berarti kandungan Al (Alumunium) dalam tanah dapat menurunkan pH tanah (asam) dan dapat menghambat laju pertumbuhan tanaman (Yulianti,2007).

Mayoritas tanah di Indonesia adalah tanah enagn pH asam hal ini akibat ikli di indonesia yang banyak curah hujannya. Tanah denagn pH asam ditandai dengan warna merah atau kekuningan, seperti tanah pada daerah Lampung tengah. Tanah denagn pH rendah tersebut cukup baik untuk pertumbuhan tanaman nanas, seperti halnya pada Kabupaten Lampung Tengah yang terdapat perkebunan nanas yaitu GGPC. Namun tidak semata-mata penanaman tanpa penambahan unsur hara lain.

Hai manusia, sesungguhny telah datang kapadamu bukti kebenaran dari Tuhan-Mu, (Muhammad denagn mukjizatNya) dan telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benerang (Surat An Nissa : ayat 174.)

V.                KESIMPULAN


Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Pada percobaan didapat hasil 7 asam lemah dan 1 asam kuat.
2.      Asam kuat diperoleh dari hasil tanah A KCl dengan perandingan 1:2,5.
3.      Pada percobaan digunakan perbandingan 1 :1 da 1 : 2,5.
4.      Kemasaman yang diukur oleh H2O yaitu kemasamn aktif, sedangkan KCl yaitu kemasaman akatif dan potensial.
5.      Peran mengetahui pH tanah yaitu untuk mengetahui mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap dalam tanah.












DAFTAR PUSTAKA


Foth, Henry D. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo. Jakarta.
Masskur, M. 2008. Korelasi Parameter Jerapan Fosfor Tanah Kaolinitik dan Sinektitik dengan Serapan Fosfor Padi Sawah. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 8 : 8-15.
Mass, A. 1996. Ilmu Tanah dan Pupuk. Akademika Penyuluh Pertanian (APP). Yogyakarta.
Mellanby, K. 1967. Pesticide and Pollution. Collins. London.
Notohadiprawito, Tejoyuwono. 2000. Tanah dan Lingkungan. Pusat Studi sumber Daya Lahan. Yogyakarta.
Pairunan, dkk. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tingi Bagian Timur. Makassar.
Poerwowidodo. 1991. Ganesa Tanah. Penerbit Rajawali Press. Jakarata.
Yulianti, N. 2007. Jurnal Hijau. www.ninayulianti.blogspot.com Diakses pada 04 Mei 2014 pukul 17:20.





LAMPIRAN




Contoh Tanaman

Ø  Tanaman pH Rendah



Ø  Tanaman pH Tinggi






Acc Reaksi pH Tanah
Kelompok 1
No
Tanah
Larutan
Perbandingan
pH
Keterangan
1
A
H2O
1 :  2,5
5,45
Asam Lemah
2
A
H2O
1 : 1
4,91
Asam Lemah
3
B
H2O
1 : 2,5
5,58
Asam Lemah
4
B
H2O
1 : 1
5,36
Asam Lemah
5
A
KCl
1 :  2,5
4,10
Asam Kuat
6
A
KCl
1 : 1
5,82
Asam Lemah
7
B
KCl
1 : 2,5
4,88
Asam Lemah
8
B
KCl
1 : 1
5,24
Asam Lemah

Pembahasan
1.      Bahas data hasil percobaan dengan bahasa sendiri.
2.      Jelaskan reaksi pH tanah yang terjadi.
3.      Jelaskan unsur Al yang berkaitan dengan ketersedian pH tanah.
4.      Rekomendasi tanah untuk pertumbuhan tanaman yang terkait jenis tanah dan pH.
5.      Cari kajian agama tentang cahaya.


                                                Bandar Lampung, 26 April 2014
                                                            Mengetahui,
                                                            Asisten



                                                            Lugito
                                                            NPM. 114121122

0 komentar:

Posting Komentar

turun lapang

turun lapang

turun lapang

turun lapang
Diberdayakan oleh Blogger.