ABSTRAK
Dari percobaan
Reaksi (pH) Tanah yang telah dilakukan diketahui bahwa alat yang digunakan
adalah tabung plastik, timbangan, mesin pengocok dan pH meter, sedangkan bahan
yang digunakan adalah tanah kering udara yang lolos ayakan 2 dan 0,5 mm, air
destilata dan larutan KCl 1 N. Praktikum yang bertujuan untuk mengetahui pH
tanah dengan menggunakan pH meter ini mendapatkan hasil 7 asam lemah dan 1 asam
kuat, dengan masing-masing perbandingan 1:1 dan 1:2,5. Dari kedelapan sampel,
asam kuat diperoleh dari sampel tanah A larutan KCl dengan perbandingan 1:2,5
dan pH 4,1. Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa larutan H2O
digunakan untuk mengukur kemasaman aktif dan KCl digunakan untuk mengukur
kemasaman potensial.
Kata kunci :
Reaksi, pH meter, Potensial, Kemasaman
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Penetapan reaksi tanah
tertentu yang terukur pada tanah ditentukan oleh seperangkat faktor kimia
tertentu. Oleh karena itu, penetapan pH tanah merupakan salah satu uji yang
paling penting yang digunakan untuk mendiagnosa masalah pertumbuhan tanaman.
Reaksi tanah menunjukan sifat kemasaman atau alkalis tanah yang digunakan
dengan menyatakan nilai pH tanah dan menunjukan bahwa banyaknya konsentrasi ion
hidrogen di dalam tanah maka tanah tersebut semakin masam (Yulianti,2007).
pH tanah sangat
penting, yaitu untuk menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh
tanaman. Terdapatnya beberapa hubungan komponen dalam tanah yang mempengaruhi
konsentrasi hidrogen dalam tanah, dimana keadaannya dipersulit oleh bahan-bahan
tanah lain. Kemasaman tanah dibedkan atas kemasaman aktif yang disebabkan oleh
hidrogen dalam larutan dan kemasaman potensial yang disebabkan oleh ion H+ dan Al3+ yang dijerap pada permukaan
kompleks jerapan (Masjkur,2008).
Reaksi tanah dapat
dikategorikan 3 kelas, yaitu masam, netral dan basa. Tanah masam terjadi akibat
dari tingkat pelapukan yang lanjut dan curah hujan yang tinggi. Tanah pertanian
yang masam jauh lebih luas masalahnya dari pada tabah yang dimiliki oleh pH
>7 atau memiliki sifat alkalinitas yang tiggi (Mellanby,1976).
1.2.
Tujuan
Adapun tujuan dari
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Menentukan pH
tanah dengan pH meter
2.
Mengetahui cara
menetapkan pH tanah dengan pH meter
3.
Mengetahiu
perbandingan pH tanah antara dengan H2O dan KCl
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Reaksi
tanah menunjukan sifat kemasaman atau alkalis tanah yang dinyatakan dengan nilai
pH. Nilai pH menunjukan banyaknya konsentrasi ion Hidrogen H+
didalam tanah makin tinggi kadar ion H+ maka semakin masam tanah
tersebut. Didalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula
ion OH- yang jumlahnya berbanding terbalik dengan ion H+.
Kemasaman pengaruhnya sangat besar pada tanaman, sehingga kemamsaman tanah
harus diperhatikan arena merupakan sifat tanah yang sangat penting (Foth,
1991).
Kemasaman
tanah merupakan salah satu sifat penting sebab terdapat hubungan pH dengan
ketersedian unsur hara juga terdapat hubungan antara pH dan semua pembentukan
sifat tanah. Pada umumnya pH tanah ditentukan oleh pencaburan satu bagia air
suling untuk mendapatkan tanah dan air sampaimendekati keseimbangan dan setelah
itu baru diukur pH suspensi tanah (Poerwowidodo,1991).
Larutan
mempunyai pH 7 disebut netral, lebih kecil dari 7 disebut masam dan lebih besar
dari 7 disebut alkalis. Reaksi tanah ini sangat menunjukan tentang keadaan atau
status kimia tanah. Status kimia tanah mempengaruhi proses-proses biologis,
seperti pertumbuhan tanaman pH atau reaksi tanah yang ekstrim menunjukan kimia
tanah yang dapat mengganggu bologik tanah (Pairunan dkk,1997).
Sumber
kemasaman tanah adalah bahan-bahan organik dan anorganik. Ionisasi asam-asam
menghasilkan ion H+ bebas dalam larutan tanah. sumber lain kemasaman
tanah adalah H+ dan Al3+
dapat ditukar pada misel koloid tanah.
kemampuan
tanah untuk mempertahankan pH dan perubahan karena penambahan alkalis atau
masam yang dikarenakan daya sanggah tanah (Hardjowigeno,2003).
Kemasaman
dan kebasahan tanah didayai oleh macam kation yang terjerap pada muka
zarah-zarah koloid. Kation-kation yang diserap adalah Al, H, Na, K, Ca dan Mg.
Apabila lebih banyak ion Al dan H yang diserap, pH yang menurun. Apabia ion
basa (Na,K,Ca dan Mg) banyak terserap maka pH tanah meningkat. Kebanyakan tanah
mempunyai pH antara 5,0 sampai 8,0. Dikawasan basah, tanah permukaan biasanya
mempunyai pH antara 4,0 sampai 6,0 karena kebanyakanbasa tertukar oleh ion H
dan kemudian terlindi tanah permukaan dikawasan kering mempunyai pH 7,0 sampai
9,0. Disini basa yang terjerap tidak terlindi karena kekahatan air perkolasi
(Notohadiprawiro,2000).
Reaksi
tanah menunjukkan reaksi asam dan basa didalam tanah. reaksi tanah tersebut
mempengaruhi proses-proses didalam tanah. seperti laju dekomposisi bahan
organik, mineral, pembentukan mineral lempung dan secara tidak langsung
mempengaruhi tanaman lewat pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara. Suatu
tanah dapat bereaksi asam atau alkalis tergantung pada tergantung pada ion H+
dan OH-. Reaksi pertama akan terjadi bila kadar ion H+
lebih besar dibanding ion OH- dan sebaliknya (Mass, 1996).
III.
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1
Alat
dan Bahan
Adapun alat-alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah tabung plastik, timbangan, mesin pengocok
dan pH meter.
Sedangkan bahan-bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah kering udara yang lolos dengan
saringan 2 dan 0,5 mm, air destilata, dan larutan KCl 1 N.
3.2
Diagram
Alir
Adapun prosedur
percobaan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :
Ditimbang tanah 10 gram, dimasukkan
kedalam botol plastik dan ditambahkan 10 ml air destilata
|
Dikocok
selama 30 menit dengan shaker, lalu di diamkan sebentar
|
Diukur dengan
menggunakan pH meter
|
Selanjutnya dengan prosedur yang sama
ditambahkan 20 ml air destilata, 50 ml air destilata dan 10 ml KCl
|
Hasil
|
IV.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Pengamatan
Berdasarkan pengukuran
yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :
No
|
Tanah
|
Larutan
|
Perbandingan
|
pH
|
Keterangan
|
1
|
A
|
H2O
|
1 :
2,5
|
5,45
|
Asam Lemah
|
2
|
A
|
H2O
|
1 : 1
|
4,91
|
Asam Lemah
|
3
|
B
|
H2O
|
1 : 2,5
|
5,58
|
Asam Lemah
|
4
|
B
|
H2O
|
1 : 1
|
5,36
|
Asam Lemah
|
5
|
A
|
KCl
|
1 :
2,5
|
4,10
|
Asam Kuat
|
6
|
A
|
KCl
|
1 : 1
|
5,82
|
Asam Lemah
|
7
|
B
|
KCl
|
1 : 2,5
|
4,88
|
Asam Lemah
|
8
|
B
|
KCl
|
1 : 1
|
5,24
|
Asam Lemah
|
4.2.
Pembahasan
Pada percobaan reaksi
pH tanah yang telah dilakukan diperoleh hasil yang variatif. Diperoleh bahwa
terdapat 7 asam lemah dan hanya satu asam kuat seperti pada data denagn tingkat
pH diatas 4,5 yang berarti asam lemah dan dibwah 4,5 adalah asam kuat. Hanya
terdapat satu pH dibawah 4,5 yaitu 4.10 diperoleh dari tanah a dengan larutan
KCl dan perbandingan 1 : 2,5. Mayoritas
dari hasil percobaan adalah yang menggunakan larutan H2O lebih
tinggi dari pada dengan KCl. Hal ni disebabkan karena kemasaman yang diukur
dengan menggunakan H2O adalah kemasaman
aktif dan untuk KCl mengukur kemasaman aktif dan
kemasaman potensial. Pada percobaan ini hanya menggunakan dua perbandingan
yaitu perbandingan 1: 1 dan 1 : 2,5. Jika perbandingan terlalu redah, kontak
antara larutan tanah dengan elektroda tidak sempurna, akibatnya pengukuran
kurang teliti.
Reaksi tanah yang terjadi adalah pada larutan H2O
dengan tanah maka akan terjadi kemasaman aktif dan pada larutan H2O
dengan perbandingan 1 : 1. Dan pada larutan KCl maka akan terjadi kemasaman
potensial dan pada larutan KCl dengan perbandingan 1 : 1 akan lebih tinggi
pHnya dibandingkan dngan perbandingan 1 : 2.5.
Pentingnya mengetahui
pH tanah adalah untuk mengetahui mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap dalam
tanaman. Tanah dengan pH masam banyak ditemukan ion-ion Al (Alumunium) yang
memfiksasi (mengikat) unsur P. Sehingga unsur P sulit untuk diserap tanaman.
Hal ini berarti kandungan Al (Alumunium) dalam tanah dapat menurunkan pH tanah
(asam) dan dapat menghambat laju pertumbuhan tanaman (Yulianti,2007).
Mayoritas tanah di Indonesia adalah tanah enagn pH
asam hal ini akibat ikli di indonesia yang banyak curah hujannya. Tanah denagn
pH asam ditandai dengan warna merah atau kekuningan, seperti tanah pada daerah
Lampung tengah. Tanah denagn pH rendah tersebut cukup baik untuk pertumbuhan
tanaman nanas, seperti halnya pada Kabupaten Lampung Tengah yang terdapat
perkebunan nanas yaitu GGPC. Namun tidak semata-mata penanaman tanpa penambahan
unsur hara lain.
Hai manusia, sesungguhny telah datang kapadamu bukti
kebenaran dari Tuhan-Mu, (Muhammad denagn mukjizatNya) dan telah kami turunkan
kepadamu cahaya yang terang benerang (Surat An Nissa : ayat 174.)
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Pada percobaan didapat hasil 7 asam lemah dan 1 asam
kuat.
2. Asam kuat diperoleh dari hasil tanah A KCl dengan
perandingan 1:2,5.
3. Pada percobaan digunakan perbandingan 1 :1 da 1 :
2,5.
4. Kemasaman yang diukur oleh H2O yaitu
kemasamn aktif, sedangkan KCl yaitu kemasaman akatif dan potensial.
5. Peran mengetahui pH tanah yaitu untuk mengetahui
mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap dalam tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Foth, Henry D. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika
Pressindo. Jakarta.
Masskur, M. 2008. Korelasi Parameter Jerapan Fosfor Tanah Kaolinitik dan Sinektitik
dengan Serapan Fosfor Padi Sawah. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 8 :
8-15.
Mass, A. 1996. Ilmu Tanah dan Pupuk. Akademika Penyuluh Pertanian (APP).
Yogyakarta.
Mellanby, K. 1967. Pesticide and Pollution. Collins. London.
Notohadiprawito, Tejoyuwono. 2000. Tanah dan Lingkungan. Pusat Studi sumber
Daya Lahan. Yogyakarta.
Pairunan, dkk. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama
Perguruan Tingi Bagian Timur. Makassar.
Poerwowidodo. 1991. Ganesa Tanah. Penerbit Rajawali Press. Jakarata.
Yulianti, N. 2007. Jurnal Hijau. www.ninayulianti.blogspot.com
Diakses pada 04 Mei 2014 pukul 17:20.
LAMPIRAN
Contoh Tanaman
Ø Tanaman pH Rendah
Ø Tanaman pH Tinggi
Acc
Reaksi pH Tanah
Kelompok
1
No
|
Tanah
|
Larutan
|
Perbandingan
|
pH
|
Keterangan
|
1
|
A
|
H2O
|
1 :
2,5
|
5,45
|
Asam Lemah
|
2
|
A
|
H2O
|
1 : 1
|
4,91
|
Asam Lemah
|
3
|
B
|
H2O
|
1 : 2,5
|
5,58
|
Asam Lemah
|
4
|
B
|
H2O
|
1 : 1
|
5,36
|
Asam Lemah
|
5
|
A
|
KCl
|
1 :
2,5
|
4,10
|
Asam Kuat
|
6
|
A
|
KCl
|
1 : 1
|
5,82
|
Asam Lemah
|
7
|
B
|
KCl
|
1 : 2,5
|
4,88
|
Asam Lemah
|
8
|
B
|
KCl
|
1 : 1
|
5,24
|
Asam Lemah
|
Pembahasan
1.
Bahas data hasil percobaan dengan bahasa
sendiri.
2.
Jelaskan reaksi pH tanah yang terjadi.
3.
Jelaskan unsur Al yang berkaitan dengan ketersedian
pH tanah.
4.
Rekomendasi tanah untuk pertumbuhan
tanaman yang terkait jenis tanah dan pH.
5.
Cari kajian agama tentang cahaya.
Bandar
Lampung, 26 April 2014
Mengetahui,
Asisten
Lugito
NPM. 114121122
0 komentar:
Posting Komentar