ABSTRAK
Nitrogen merupakan
sebuah unsur hara yang esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
banyak,yang berfungsi sebagai penyusun protein dan enzim. Tujuan dilakukannya
praktikum ini untuk menetapkan N total dan mengubah senyawa N menjadi amonium. Untuk
melakukan praktikum ini digunakan tiga metode yany pertama detruksi kemudian
destilasi dan yang terakhir titrasi. Setelah dilakukan percobaan didapatkan
hasil untuk tanah A, nitrogen totalnya sebesar 0,238 % dan untuk tanah sempel
B, nitogen totalnya sebesar 0,154 %. Dan kesimpulan yang di dapat diambil tanah
memiliki kandungan N yang berbeda, tanah juga akan mengalami dampak buruk
apabila kelebihan dan kekurangan nitrogen.
Kata kunci : Tanah,
Nitrogen
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Nitrogen adalah komponen utama dalam tanah dari berbagai
substansi. Senyawa nitrogen digunakan oleh tanaman untuk membentuk asam amino
yang akan di ubah menjadi protein. Nitogen juga dibutuhkan untuk membentuk
senyawa penting seperti klorofil, asam
nukleat , dan enzim. Karena itu nitrogen dibutuhkan dalam jumlah relatif besar
pada setiap pertumbuhan tanaman.
Nitrogen dalam atsmosfer merupakan sumber gas bebas utama
yang menepati 78%. Dalam bentuk unsur lain tidak dapat digunakan oleh tanaman.
Nitrogen harus dirubah ke nitrat atau amonium melalui proses-proses tertentu
agar dapat digunakan oleh tanaman. Peningkatan penyediaan nitrogen tanah untuk
tanaman terdiri dari meningkatnya peningkatan nitrogen secara biologis atau
penambahan nitrogen pupuk.
Bila ditinjau dari keberadaan nitrogen merupakan salah
satu unsur yang paling mendapat perhatian. Hal ini disebabkan jumlah nitrogen
yang ada di tanah sedikit, sedangkan yang diangkat tanah cukup banyak.
Disamping itu, senyawa nitrogen organik sangat larut dan mudah hilang dalam air
drainase atau hilang ke atsmosfer. Selanjutnya efek nitogen dalam pertumbuhan
akan jelas dan cepat. Dengan demikian unsur nitrogen ini perlu dilakukan
pengendalian atau pengaturan untuk menggunakannya. Oleh karena itu dilakukan
praktikum nitrogen total pada kesempatan kali ini.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1.
Menetapkan N total
dengan metode kjeidhal.
2.
Mengubah senyawa N
menjadi amonium untuk dijadikan jumlah titrasinya.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Nitogen
dalam tanah berasal dari bahan organik tanah (bahan organik halus, N tinggi,
L/N rendah, dan bahan organik kasar, N rendah rasio l/n tinggi). Lalu faktor
lainnya yaitu peningkatan mikroorganisme dan N udara. Simbiosis dengan senyawa
legum yaitu bakteri bintil akar atau rhizobium. Faktor lainnya yaitu pupuk dan
air hujan. Fungsi unsur N adalah untuk memperbaiki pertumbuhan vegetatif dan
pembentukan protein. Jika tanaman kekurangan N maka tanaman akan kerdil,
pertumbuhan akar terbatas dan daun kuning. Jika tanaman kelebihan N maka akan
menyebabkan tanaman lambat dalam proses pematangan. Nitrogen dalam tanah dalam
berbagai bentuk yaitu protein, senyawa-senyawa amino, amonium, dan nitrat (Hardjowigeno,
2003).
Peningkatan
penyediaan nitrogen tanah untuk tanaman terdiri dari terutama dari meningkatnya
jumlah nitrogen secara biologis atau dengan penambahan pupuk baik sintesis
maupun non sitesis. Hal ini seolah olah bertentangan, dimana unsur hara yang
diabsorsi dari tanah dalam jumlah terbesar dari tanaman adalah unsur hara yang
sebagian besar sangat terbatas penyediaannya. Adanya penambahan kesuburan alami
dengan pupuk-pupuk komersil merupakan
praktik pertanian moderen. Walaupun sebagian masyarakat modren menolak
penggunaan pupuk komersil karena mengandung bahan-bahan kimia beracun bagi
manusia, hewan, dan lingkungan. Kenyataan bahwa nutrien itu memasuki tumbuhan
dalam bentuk ion-ion, tidak peduli apakah asal pupuk itu organik ataupun
anorganik(Gardner,dkk. 1991).
Penyedian ion dalam tanah dapat dipandang dari sudut
mineral dengan memasukkan dan kehilangan dari ekosistem dan laju transfer
diantara komponen sistem.
Pendekatan ini berharga bagi nitrogen, dimana masukan
karena curah hujan dan siksasi serta kehilangan akibat pencucian dan
denitrifikasi, merupakan sebagian besar dari jumlah seluruhnya yang ada dengan
siklus sistem tersebut. Untuk ion yang diabsorsi, masukan ini tidak berarti
dibanding dengan jumlah seluruhnya yang ada, termasuk kehilangan karena
pencucian dalam tanah-tanah subur. Lebih penting lagi produksi NH4+
yang dihasilkan dari bahan organik yang dibawa oleh bermacam-macam fungi dan
bakteri. Perombak dekomposisi ini juga membutuhkan N, tetapi jika bahan
mempunyai kandungan N rendah, bahan itu dipersatukan dalam biomasa dan tidak
dibebaskan, sampai penyediaan karbon berkurang (filter dan hay,1991).
Sumber
nitrogen bagi tanaman berasal dari N atmosfer. Nitrogen organik yang dibenamkan
kedalam tanah merupakan N organik yang bentuk kimianya tidak dapat diserap
begitu saja oleh tanaman. Dalam bentuk NO3- , nitogen
mudah keluar dari perakaran. Ia mudah tercuci karena besar muatan
listrikpositif tanah biasanya kecil sekali. Nitrogen dalam bentuk NO3-
juga dapat tereduksi secara mikrobiologis menjadi NO, N2O yang
menguap (Henry,1994).
III.
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.
Alat dan Bahan
Adapun alat-alat
yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah neraca analitik, tabung
digestion, labu didih 250 ml, erlenmeyer 100ml, bertera, buret 10ml, pengaduk
magnetik, dispenser, pengocok tabung, dan alat destilasi.
Adapun bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah asam sulfat pekat (95-97%), campuran selen
yang dibuat dengan menggunakan campuran1,55 gr MSO4 anhidrat; 96,9
gr Na2SO4 anhidrat dan 1,55 gr selen, kemudian
dihaluskan, asam berat 1%, natrium hidoksida 40%, batu didih, penunjuk conway,
dan larutan baku asam sulfat 0,05 N.
3.2.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur
kerja pada percobaan kali ini adlah sebagai berikut :
Ditimbang 1 gr contoh tanah lolos saringan udara 0,5
|
↓
Dimasukkan kedalam labu kjdhal 100ml
|
↓
Ditambahkan 19 campuran selen 3ml asam sulfat pekat
|
↓
Dipanaskan di atas detruksi, mula-mula dengan nyala
kecil selama 15 menit nyala dibesarkan hingga mendidih
|
↓
Diangkat tabung dan didinginkan di ekstrak dan
diencerkan dengan air bebas sampai 100ml
|
↓
Dikocok sampai homogen diamkan semalaman sampai
partikel mengendap
|
↓
Dipindahkan secara kwalitatif seluruh ekstrak
|
↓
Ditambahkan sedikit serbuk batu didih dan aquades
sampai setengah volume labu
|
↓
Disiapkan penampung NH3 yaitu erlenmeyer
bersi 10ml asam borat 1% ditambahkan 3 indikator conway lalu dihubungkan
dengan alat destilasi
|
↓
Ditambahkan NaOH 40% sebanyak 10ml kedalam labu didih
berisi contoh lalu ditutup
|
↓
Didestilasi sampai volume penampung 50-70ml (warna
hijau)
|
↓
Dititrasi destilat dengan H2SO4
0,05 N sampai warna merah muda
|
↓
Dicatat volume titrat contoh (vc) dan blako Vb
|
↓
Dilahukan penetapan blanko
|
↓
Hasil
|
IV.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Pengamatan
Adapun hasil yang
diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
No Tanah vol. Titrasi vol.titrasi N total
HCL
0,1N blanko (
% )
1 A 2ml 0,3 ml 0,238
2 B 1,4ml 0,3 ml 0,154
2 B 1,4ml 0,3 ml 0,154
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, pada sampel
tanah A diperoleh hasil presentase N totalnya sebesar 0,238% dengan jumlah
titrasi HCl sebanyak 2ml, sedangkan titrasi blangko sebanyak 0,3ml. Pada sempel
tanah B diperoleh presentase N total sebesar 0,154% dengan titrasi HCl 1,4,
sedang blanko sebesar0,3ml. Perbedaan presentase diantara keduanya dikarenakan
kandungan bahan organik pada tanah sampel A dan B berbeda. Sehingga ketika
dilakukan pengujianN total yang disalurkan melalui proses destilasi berbeda.
Tabel nilai dan kriteria N dalam tanah yang berdasarkan
standar internasional (SI)
Nilai
N total kriteria N total
<0,1 sangat
rendah
0,1-0,21 rendah
0,22-0,51 sedang
0,52-0,75 tinggi
>0,75 sangat
tinggi
Berdasarkan hasil dari perhitungan N total pada praktikum
ini untuk sampel tanah A dimasukkan dalam kategori N-totalnya sedang dan pada sampel tanah B
dimasukkan dalam kategori N-totalnya rendah.
Dari hasil yang didapatkan dari sampel B yang di
kategorikan kandungan nitrogen rendah, maka upaya yang mesti dilakukan sebelum
melakukan penanaman pada tanah tersebut dengan cara penambahan pupuk (pupuk
oganik), legum dan Rizobium Sp.
Karena penambahan bahan-bahan tersebut dapat meningkatkan kadar N didalam
tanah. Nitrogen merupakan unsur yang berada didalam tanah yang keberadaannya
sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk proses pertumbuhan seperti pembentukan
klorofil.
Nitrogen memiliki beberapa peranan, yang diantaranya
untuk memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman serta pembentukan protein.
Adapun beberapa gejala yang ditimbulkan jika suatu tanaman kekurangan N, yaitu
tanaman menjadi kerdil, pertumbuhan daun terbatas, daun pucat dan gugur. Hal
tersebut disebabkan oleh jumlah kandungan N didalam tanah yang rendah sehingga
berpengaruh dalam proses fotosintesis baik proses pertumbuhan dan
perkembangannya. Sedangkan jika tanaman kelebihan N maka akan menimbulkan
gejala-gejala yang memperlambat kematangan tanaman, batang menjadi lebih lunak
dan mudah roboh, daya tahan tanaman terhadap penyakit menjadi lebih rentan
(sutoro,2004).
V.
KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat di ambil dalam
percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.
Tiap tanah memiliki
kandungan N yang berbeda-beda walaupun dengan jarak yang dekat.
2.
Kelebihan dan
kekurangan N akan berdampak buruk bagi tanaman.
3.
Upaya yang dapat
dilakukan dalam meningkatkan N dalam tanah selain dengan pupuk kimia dapat
dengan penambahan BO, legum dan Rizobium
sp.
4.
Berdasarkan hasil
percobaan kriteria N total pada tanah A adalah sedang dan sempel B rendah.
5.
Tanah yang banyak
mengandung N belum tentu baik untuk tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Filter A.H dan
R.K.M. Hay.1991.fisiologi lingkungan
tanaman. UGM press. Yogyakarta.
Gardner, f. P , R.
B Pearce, dan Roger L.M. 1991. Fisiologi
Tanaman Budidaya. UI press. Jakarta.
Harjowigeno, S. 1993. Ilmu
Tanah. Akademi Presindo. Jakarta.
Hery Indranada. 1994.
Pengelolaan Kesuburan Tanah. Kanisius. Jakarta.
LAMPIRAN
PERHITUGAN
Diketahui : VcA= 2ml
:VcB= 1,4ml
Vb =
0,3ml
Massa sampel A dan B 1000mg
Mortalitas HCl= 0,1 N
Bobot molekul= 14
Ditanya : % N
total
Jawaban : % N total A= (VcA- Vb) x N HCl x 14 x 100%
berat sampel
berat sampel
= ( 2-0,3) x 0,1 x 14 x 100%
1000mg
1000mg
= 0,238%
% N
total B = (VcB-Vb) x N HCl x 14x 100%
berat sampel
berat sampel
= (1,4-0,3) x 0,1 x 14x 100%
1000mg
1000mg
= 0,154%
ACC
No
tanah vol. Titrasi vol.titrasi N tot
HCl 0,1 N Blanko %
HCl 0,1 N Blanko %
1
A
2ml 0,3ml
2
B 1,4ml 0,3ml
Pembahasan :
1.
Bandingkan tanah A dan B
2.
Cari di internet
cari tabel standar internasional kriteria N hubungkan tanah A dan B
3.
Apa cara untuk
mncukupi kebutuha N pada saat N rendah sedang kecuali penambahan pupuk kimia.
4.
Cari fungsi
kelebihan dan kekurangan N.
Bandar lampung, 17 mei 2014
Mengetahui,
Asisten,
Mengetahui,
Asisten,
Fajri Taufik Akbar
NPM : 1112141083
NPM : 1112141083
0 komentar:
Posting Komentar