ABSTRAK
Kadar air tanah dapat
diukur dengan metode gravimetrik dan volumetrik. Kadar air diukur untuk
mengetahui kadar ir dalam tanah dan untuk efisiensi penggunaan air untuk
tanaman. Alat dan bahan yang digunakan seperti sampel tanah, cawan, oven, dan
timbangan. Pertama ambil sampel tanah basah, timbang cawan dan tanah tersebut,
setelah itu hitung bobot cawan + tanah basah, oven dengan suhu 1050C
selama 24 jam. Lalu amati setelah 24 jam, hitung bobot tanah kering dan kadar
air (%). Hasil yang didapat pada praktikum ini yaitu kadar air tanah sampel
pertama 31,57 % dan yang kedua 26,58 %. Dapat disimpulkan bahwa kadar air yang
lebih banyak terdapat di sampel tanah pertama yaitu tanah berwarna hitam.
Kata Kunci :
Gravimetrik, kadar, dan volumetrik.
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kapasitas lapang atau
disebut juga kapasitas kebasahan lapangan merupakan persentase air yang
tertiggal dalam tanah 2 atau 3 hari sesudah dijenuhkan dan didrainase bebas
praktis berhenti. Persentase ini dinyatakan berdasarkan bobot atau volume.
Titik layu permanen merupakan persentase air yang terkandung dalam tanah yang
telah jenuh, yang terkena, dan seimbang dengan tekanan yang digunakan. Tekanan
yang digunakan pada selaput tekanan atau aparatus piringan tekanan keramik.
Biasanya dinyatakan sebagai persantase bobot (Hanafiah, 2005).
Pada kondisi diatas
merupakan sifat fisik tanah yaitu tingkat porositas tanah dalam air tanah. Jika
porositas baik tanah biasanya banyak megandung liat dan pergerakan air dalam
tanah pun lambat karena liat bersifat menahan air. Hal ini berbeda dari pasir
dan lempung yang tingkat menahan airnya. Hal ini berbeda dari pasir dan lempung
yang tingkat menahan airnya relatif kurang baik dibanding liat, karena liat
mempunyai pori-pori yang relatif lebih kecil dan luas permukaan yang kecil.
Dari uraian diatas pada praktikum kali ini kita akan membahas kadar air tanah
agar kita dapat memaksimalkan penggunaan lahan karena kadar air adalah salah
satu penunjang utama bagi pertumbuhan tanaman (Sutanto,2009).
Oleh karena itu
dilakukan praktikum kadar air tanah ini untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan
dengan kadar air tanah.
1.2.
Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui fungsi air dalam tanah.
2.
Mengetahui cara menentukkan kadr air
tanah total secara gravimetrik.
3.
Mengetahui air yang tersedia dalam suatu
tanah.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Air tanah adalah air
yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan dibawah permukaan tnah. Air
dalam tanah menyebabkan partikel tanah mengembang dan mengkerut terkait satu
sama lain membentuk struktur tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber air
yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang
luas serta pemulihannya sulit dilakukan. Air tanah juga berperan dalam
reaksi-reaksi kimia tanah yang dapat melepaskan dan mengikat unsur hara dalam
tanah sehingga menyebabkan kemasaman dan kebasaan dalam air tanah (Soepardi,
1983).
Kadar air tanah adalah
konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan dengan berat kerig. Kadar
air pada kapasitas lapang adalah jumlah air yang ada dalam tanah sesudah
kelebihn air gravitasi mengalir keluar dan dengan nyata , biasanya dinyatakan
dengan persantase berat. Kadar air pada titik layu permanen adalah yang
dinyatakan dengan persantase berat kering. Pada saat daun tumbuhan yang
terdapat dalam tanah tersebut mengalami pengurangan kadar aiar secara permanen
sebagai pengurangan persediaan kelembaban tanah (Buckman, 1982).
Kadar air tanah
dinyatakan dalam persen volume yaitu persantase volume air terhadap volume
tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat membarikan gambaran tentang
ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah
tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah
basah dikeringkan dalam oven pada suhu 1000C-1050C untuk
waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringn mer upakan sejumlah air yang
terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula
menggantikan udara yang
terdapat dalm pori
makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan
dengan ukuran pori-pori pada tanah. Air tambahan berikutnya akan bergerak
kebawah melalui proses penggerakkan air jenuh. Penggerakkan air tidak hanya
terjadi secara vertikal tetapi juga horizontal. Gaya gravitasi tidak
berpengaruh terhadap penggerakkan horizontal (Hakim, 1986).
Kemampuan tanah untuk
menyimpan air tersedia tergantung pada berbagai faktor, tetapi dua faktor yang
terpenting adalah tebal dan tekstur tanah. Kedalaman tanah penting karena
kedalaman menentukan jumalah seluruh volume tanah diman air dapat disimpan.
Tekstur tanah penting menentukan jumlah seluruh volume tanah diman air dapat
disimpan. Tekstur tanah penting menentukan kapasitas lapang dan titik layu
permanen. Tanah berstruktur halus lebih banyak menyimpan air pada kapasitas
lapang, tetapi tanah lebih sedikit memberikan airnya sebelum mencapai titik
layu permanen. Tanah berstuktu kasar dapat menyimpan sangat sedikit air
tersedia karena tanah menahan sangat sedikit air pada kapasitas lapang
(Pairunan, 1997).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi ketersediaan tanah antara lain adalah tekstur tanah, kadar bahan
organik tanah, senyaw kimia, kedalaman solum. Selain itu ketersediaan air tanah
juga dipengaruhi oleh iklim dan tanama, faktor iklim yaitu curah hujan,
temperatur, dan kecepatan angin, yang prinsipnya terkait dengan suplai air dan
evapotranpirasi. Faktor tanaman yaitu perakaran, toleransi, terhadap
kekeringan, serta tingkat dan stadia pertumbuhan, yang pada prinsipnya terkait
denagn kebutuhan air tanaman (Hanafiah, 2005).
III.
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1.
Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan dalam peraktikum ini
adalah sebagai berikut : contoh tanah.
Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini
adalah cawan alumunium, timbangn ketelitian 0,1 g, oven, dan desikator.
3.2.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah
sebgi berikut :
Ditimbang
botol beserta tutupnya, kemudian dimasukkan contoh tanah sekitar 10 g tanah
dan ditimbang.
|
Dikeringkan contol
tanah tersebut dalam oven pada suhu 1050C sampai bobot tetap
(tutup botol terbuka).
|
Didinginkan botol timbang dan
isinya dalam desikator sampai mencapai suhu kamar (botol timbang tertutup),
kemudian ditimbang.
|
Dihitung kadar airnya berdasarkan
bobot tanah kering oven 1050C denagn persamaan pada buku panduan
praktikum.
|
Hasil
|
IV.
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil pengamatan
dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
No Berat
(g) Kadar
air (%)
Cawan Cawan +
Cawan +
Tanah Tanah
Kosong Tanah Tanah Basah Kering
Basah Kering
1. 4,3 14,3 11.9 10 7,6 31,57 %
2. 4,4 14,4 12.3 10 7,9 26,58 %
4.2. Pembahasan
Berdasarkan praktikum kali ini
adalah kadar air tanah, prosedur yang dilakukan adalah dengan mencari tanah
terang dan tanah gelap yang digunakan sebagai sampel. Setelah diambil kemudian
ditimbang terlebih dahulu cawan kosong yaitu didapat cawan satu beratnya 4,3
gram, dan cawan dua beratnya 4,4 gram. Setelah itu ditimbang masing-masing
sampel tanah seberat 10 gram. Kemudian dimasukkan dalam cawan kosong tersebut
dan ditimbang kembali sehingga diperoleh berat cawan kosong satu + sampel tanah
basah satu sebesar 14.3 gram dan cawan kosong 2 + sampel tanah basah dua
sebesar 14,4 gram. Kemudian kedua cawan tersebut dimasukkan kedalam oven dengan
suhu 1050 C untuk
dikeringkan. Tanah dibiarkan
didalam oven selama 24-48 jam. Setelah itu cawan didinginkan sebentar baru
kemudian ditimbang cawan + tanah kering. Sehingga diperoleh berat cawan satu +
tanah kering sebesar 11,9 gram dan berat cawan dua + tanah kering dua sebesar
12,7 gram. Seteah berat cawan + tanah kering diketahui maka dapat ditentukan
berat kering satu sebesar 7,6 gram dan tanah kering dua sebesar 7,9 gram.
berdasarkan perhitungan diperoleh
data yaitu pada sampel tanah pertama
didapat bobot air 2,4 gram, bobot tanah kering 1050C 7,6 gram dan %
kadar air tanah sampel pertama sebesar 31,57 %. Sedangkan pada sampel tanah
kedua didapat bobot air 2,1 gram, bobot tanah kering 1050C 7,9 gram
dan % kadar air tanah sampel pertama sebesar 26,58 %. Berdasarkan hasil itu
maka % kadar air tanah pada tanah hitam (gelap) lebih tinggi dari pada tanah
merah (terang).
Faktor- faktor yang mempengaruhi
kadar air dalam tanah yaitu :
a.
Kadar Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah
mempunyai pori-pori yang jauh lebih banyak daripada pertikel mineral tanah yang
berarti luas permukaan penyerapan juga lebih banyak sehingga makin tinggi kadar
bahan organik tanah makin tinggi kadar dan ketersediaan air tanah.
b.
Iklim dan Tumbuhan
Faktor iklim dan
tumbuhan mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air yang dapat diabsorbasi
dengan efisiensi tumbuh dalam tanah. Temperatur dan perubahan udara merupakan
perubahan iklim dan berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan
penentuan air yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah.
Kelakuan akan ketahanan pada kekeringan keadaan dan tingkat pertumbuhan adalah
faktor pertumbuhan yang berarti.
c.
Vegetasi pada Lokasi
Vegetas yang ada
ditanah akan membuat perbedaan jumlah kadar air yang dikandung dalam tanah.
Semakin tinggi kadar air memungkinkan variasi vegetasinya rendah dan begitupun
sebaliknya.
d.
Senyawa Kimiawi
Garam-garam dan senyawa
pupuk baik alamiah maupun non alamiah mempunyai gaya osmotik yang dapat menarik
dan menghidrolisis air sehingga koefisien layu meningkat.
e.
Tekstur Tanah
Dengan adanya perbedaan
jenis tekstur tanah dapat menggambarkan singkat kemampuan tanah untuk mengikat
air, contohnya tanah yang berstruktur liat lebih mampu mengikat air dalam
jumlah banyak dibandingkan tanah yang bertekstur pasir lebih mampu mengikat air
daripada tanah bertekstur debu.
f.
Pori Tanah
Tanah yang mempunyai
ruang pori lebih banyak akan mampu menyimpan air dalam jumlah lebih banyak,
karena ruang-ruang por tanah akan tersi oleh air (Yazidun, 2013).
Adapun manfaat mengetahui kadar air
tanah yaitu untuk mengetahui proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah
yaitu reaksi yang mempersiapkan hara yang larut bagi pertumbuhan tanaman,
menduga kebutuhan air selama proses irigasi, mengetahui kemampuan suatu jenis
tanah mengenai daya simpan lengas tanah (Soviani, 2012).
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan sebagi berikut :
1. Sampel
tanah gelap (hitam) memiliki persen kadar air tanah yang lebih tinggi,
dibnadingkan dengan sampel tanah merah (terang) yaitu tanah gelap sebesar 31,57
% dan tanah terang sebesar 26,58 %.
2. Dalam
praktikum ini digunakn metode gravimetrik untuk menentukan kadar air tanah.
3. Kadar
air yang tinggi terdapat pada sampel tanah pertama yatu tanah warna hitam.
4. Keadaan
kadar air tanah yaitu kapasitas lapang, kadar air tanah total, dan titik layu
permanen.
5. Faktor
yang mempengaruhi kadar air tanah yaitu tekstur tanah,struktur tanah, pori-pori
tanah, bahan organik tanah, iklim, vegetasi dan senyawa kimiawi.
DAFTAR
PUSTAKA
Buckman,
H.O. 1982. Ilmu Tanah. Penerbit
Bharata karya Aksara. Jakarta.
Hakim,dkk.
1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Universitas Lampung. Lampung.
Hanafiah,
K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Rajawali Pers. Jakarta.
Pairunan, A. K. 1997. Dasar- Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama
Perguruan Tinggi Negeri Bagian Timur. Makassar.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pettanian Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Soviani, Sonnia. 2012. Laporan Kadar Air tanah. http
://sovianisonia.blogspot.com. Dakses pada tanggal 23 Mei 2014 pada pukul 14:22
WIB.
Sutanto. 2009. Pengamatan Kadar Air Tanah. hhtp ://
pengamatan-kadar-air-tanah-laporan. html.Diakses pada tanggal 19 Mei 2014 pada
pukul 17:55 WIB.
Yazidun, Ahmad. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Air
Tanah. http ://pitikuye.blogspot.com.Diunggah pada tanggal 23 Mei 2014 pada
pukul 15:02 WIB.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
1.
Diketahui :
Cawan
Kosong = 4,3 gram
Cawan
+ Tanah Basah = 14,3 gram
Cawan
+ Tanah Kering = 11,9 gram
Ditanya
:
a. Bobot
air ?
b. Bobot
tanah kering 1050C ?
c. %
kadar Air Tanah ?
Jawab :
a.
Bobot air = bobot cawan berisi tanah
basah - bobot cawan berisi tanah kering 1050C
= 14,3 gram – 11,9 gram
= 2,4 gram
b. Bobot
tanah kering 1050C = bobot cawan berisi tanah kering 1050C
– bobot cawan
=
11,9 gram – 4,3 gram
=
7,6 gram
c. % Kadar air tanah = Bobot air x
100 %
Bobot
tanah kering 1050C
= 2,4 gram x 100 %
7,6 gram
=
31,57 %
2.
Diketahui :
Cawan
Kosong = 4,4 gram
Cawan
+ Tanah Basah = 14,4 gram
Cawan
+ Tanah Kering = 12,3 gram
Ditanya
:
d. Bobot
air ?
e. Bobot
tanah kering 1050C ?
f. %
kadar Air Tanah ?
Jawab :
d.
Bobot air = bobot cawan berisi tanah
basah - bobot cawan berisi tanah kering 1050C
= 14,4 gram – 12,3 gram
= 2,1 gram
e. Bobot
tanah kering 1050C = bobot cawan berisi tanah kering 1050C
– bobot cawan
=
12,3 gram – 4,4 gram
=
7,9 gram
f. % Kadar air tanah = Bobot air x
100 %
Bobot
tanah kering 1050C
= 2,1 gram x 100 %
7,9 gram
=
26,58 %
PERTANYAAN
1.
Pada bobot tanah kering apakah sudah
tidak ada air lagi pada matriks tanah ?
2.
Jelaskan metode gravimetrik dan
volumetrik dan apa metode yang digunakan ?
3.
Fungsi air tanah yaitu ?
JAWABAN
1. Air
dapt ditahan matriks tanah akibat adhesi langsung molekul air ke permukaan
tanah serta kapiler dari pori-pori tanah sehingga memungkinkan air masih ada
dalam matriks tanah.
2. Metode
gravimetrik adalah metode penetapan kadar air tanah dalam bentuk persen berat
tanah, sedangakan metode volumetrik adalah metode penetapan kadar air tanah
dalam bentuk persen volume tanah.
Metode yang digunakan adalah metode
penentuan kadar air tanah total sacara gravimetrik.
3. Fungsi
air tanah adalah :
a. Sebagai
pelarut dan pembawa ion-ion hara dari rhizosfer ke dalam akar tanaman.
b. Sebagai
agen pemicu pelapukan bahan induk, perkembangan tanah, dan diferensi horizon.
c. Sebagai
pelarut dan pemicu reaksi kimia dalam penyediaan unsur hara.
d. Sebagai
penopang aktivitas mikrobia dalam merombak unsur hara yang semula tidak
tersedia menjadi tersedia.
e. Sebagai
pembawa oksigen terlarut ke dalam tanah.
f. Sebagi
stabilisator temperatur tanah.
g. Mempermudah
dalam pengolahan tanah (Madjid, 2010).
ACC KADAR AIR TANAH
KELOMPOK 4
HASIL PENGAMATAN
No Berat
(g) Kadar
air (%)
Cawan Cawan +
Cawan +
Tanah Tanah
Kosong Tanah Tanah Basah Kering
Basah Kering
1. 4,3 14,3 11.9 10 7,6
2. 4,4 14,4 12.3 10 7,9
a. Bobot
air = bobot cawan berisi tanah basah - bobot cawan berisi tanah kering 1050C
b. Bobot
tanah kering 1050C = bobot cawan berisi tanah kering 1050C
– bobot cawan
c. % Kadar air tanah = Bobot air x
100 %
Bobot
tanah kering 1050C
PEMBAHASAN :
1.
Tulis jalannya praktikum dan hasil
praktikum.
2.
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kadar air tanah (BO, iklim, vegetasi, tekstur, senyawa kimia, dan pori tanah).
3.
Manfaat mempelajari kadar air tanah.
4.
Jawab pertanyaan di lampiran :
1.) Pada
bobot tanah kering apakah sudah tidak ada air lagi pada matriks tanah ?
2.) Jelaskan
metode gravimetrik dan volumetrik dan metode apa yang digunakan dalam praktikum
?
3.) Jelaskan
fungsi air tanah ?
Bandar Lampung,
17 Mei 2014
Mengetahui,
Asisten
DWI HARYATI
NPM.1114121070
0 komentar:
Posting Komentar