Selasa, 24 Juni 2014

Kadar Air Tanah



ABSTRAK

Kadar air tanah dapat diukur dengan metode gravimetrik dan volumetrik. Kadar air diukur untuk mengetahui kadar ir dalam tanah dan untuk efisiensi penggunaan air untuk tanaman. Alat dan bahan yang digunakan seperti sampel tanah, cawan, oven, dan timbangan. Pertama ambil sampel tanah basah, timbang cawan dan tanah tersebut, setelah itu hitung bobot cawan + tanah basah, oven dengan suhu 1050C selama 24 jam. Lalu amati setelah 24 jam, hitung bobot tanah kering dan kadar air (%). Hasil yang didapat pada praktikum ini yaitu kadar air tanah sampel pertama 31,57 % dan yang kedua 26,58 %. Dapat disimpulkan bahwa kadar air yang lebih banyak terdapat di sampel tanah pertama yaitu tanah berwarna hitam.

Kata Kunci : Gravimetrik, kadar, dan volumetrik.

I.                   PENDAHULUAN


1.1.            Latar Belakang

Kapasitas lapang atau disebut juga kapasitas kebasahan lapangan merupakan persentase air yang tertiggal dalam tanah 2 atau 3 hari sesudah dijenuhkan dan didrainase bebas praktis berhenti. Persentase ini dinyatakan berdasarkan bobot atau volume. Titik layu permanen merupakan persentase air yang terkandung dalam tanah yang telah jenuh, yang terkena, dan seimbang dengan tekanan yang digunakan. Tekanan yang digunakan pada selaput tekanan atau aparatus piringan tekanan keramik. Biasanya dinyatakan sebagai persantase bobot (Hanafiah, 2005).
Pada kondisi diatas merupakan sifat fisik tanah yaitu tingkat porositas tanah dalam air tanah. Jika porositas baik tanah biasanya banyak megandung liat dan pergerakan air dalam tanah pun lambat karena liat bersifat menahan air. Hal ini berbeda dari pasir dan lempung yang tingkat menahan airnya. Hal ini berbeda dari pasir dan lempung yang tingkat menahan airnya relatif kurang baik dibanding liat, karena liat mempunyai pori-pori yang relatif lebih kecil dan luas permukaan yang kecil. Dari uraian diatas pada praktikum kali ini kita akan membahas kadar air tanah agar kita dapat memaksimalkan penggunaan lahan karena kadar air adalah salah satu penunjang utama bagi pertumbuhan tanaman (Sutanto,2009).
Oleh karena itu dilakukan praktikum kadar air tanah ini untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kadar air tanah.


1.2.            Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.                  Mengetahui fungsi air dalam tanah.
2.                  Mengetahui cara menentukkan kadr air tanah total secara gravimetrik.
3.                  Mengetahui air yang tersedia dalam suatu tanah.



















II.                TINJAUAN PUSTAKA


Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan dibawah permukaan tnah. Air dalam tanah menyebabkan partikel tanah mengembang dan mengkerut terkait satu sama lain membentuk struktur tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan. Air tanah juga berperan dalam reaksi-reaksi kimia tanah yang dapat melepaskan dan mengikat unsur hara dalam tanah sehingga menyebabkan kemasaman dan kebasaan dalam air tanah (Soepardi, 1983).
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan dengan berat kerig. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah air yang ada dalam tanah sesudah kelebihn air gravitasi mengalir keluar dan dengan nyata , biasanya dinyatakan dengan persantase berat. Kadar air pada titik layu permanen adalah yang dinyatakan dengan persantase berat kering. Pada saat daun tumbuhan yang terdapat dalam tanah tersebut mengalami pengurangan kadar aiar secara permanen sebagai pengurangan persediaan kelembaban tanah (Buckman, 1982).
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persantase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat membarikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah  tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikeringkan dalam oven pada suhu 1000C-1050C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringn mer upakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang

terdapat dalm pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah. Air tambahan berikutnya akan bergerak kebawah melalui proses penggerakkan air jenuh. Penggerakkan air tidak hanya terjadi secara vertikal tetapi juga horizontal. Gaya gravitasi tidak berpengaruh terhadap penggerakkan horizontal (Hakim, 1986).
Kemampuan tanah untuk menyimpan air tersedia tergantung pada berbagai faktor, tetapi dua faktor yang terpenting adalah tebal dan tekstur tanah. Kedalaman tanah penting karena kedalaman menentukan jumalah seluruh volume tanah diman air dapat disimpan. Tekstur tanah penting menentukan jumlah seluruh volume tanah diman air dapat disimpan. Tekstur tanah penting menentukan kapasitas lapang dan titik layu permanen. Tanah berstruktur halus lebih banyak menyimpan air pada kapasitas lapang, tetapi tanah lebih sedikit memberikan airnya sebelum mencapai titik layu permanen. Tanah berstuktu kasar dapat menyimpan sangat sedikit air tersedia karena tanah menahan sangat sedikit air pada kapasitas lapang (Pairunan, 1997).
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan tanah antara lain adalah tekstur tanah, kadar bahan organik tanah, senyaw kimia, kedalaman solum. Selain itu ketersediaan air tanah juga dipengaruhi oleh iklim dan tanama, faktor iklim yaitu curah hujan, temperatur, dan kecepatan angin, yang prinsipnya terkait dengan suplai air dan evapotranpirasi. Faktor tanaman yaitu perakaran, toleransi, terhadap kekeringan, serta tingkat dan stadia pertumbuhan, yang pada prinsipnya terkait denagn kebutuhan air tanaman (Hanafiah, 2005).







III.             METODOLOGI PERCOBAAN


3.1.            Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan dalam peraktikum ini adalah sebagai berikut : contoh tanah.

Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan alumunium, timbangn ketelitian 0,1 g, oven, dan desikator.


3.2.            Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah sebgi berikut :

Ditimbang botol beserta tutupnya, kemudian dimasukkan contoh tanah sekitar 10 g tanah dan ditimbang.
Dikeringkan contol tanah tersebut dalam oven pada suhu 1050C sampai bobot tetap (tutup botol terbuka).

Didinginkan botol timbang dan isinya dalam desikator sampai mencapai suhu kamar (botol timbang tertutup), kemudian ditimbang.
Dihitung kadar airnya berdasarkan bobot tanah kering oven 1050C denagn persamaan pada buku panduan praktikum.



 
Hasil





















IV.             HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
No                                           Berat (g)                                              Kadar air (%)
      Cawan           Cawan +     Cawan +     Tanah     Tanah
            Kosong          Tanah         Tanah         Basah      Kering
                                  Basah          Kering
1.         4,3                  14,3              11.9            10            7,6                31,57 %
2.         4,4                  14,4              12.3            10            7,9                26,58 %                              

4.2. Pembahasan

Berdasarkan praktikum kali ini adalah kadar air tanah, prosedur yang dilakukan adalah dengan mencari tanah terang dan tanah gelap yang digunakan sebagai sampel. Setelah diambil kemudian ditimbang terlebih dahulu cawan kosong yaitu didapat cawan satu beratnya 4,3 gram, dan cawan dua beratnya 4,4 gram. Setelah itu ditimbang masing-masing sampel tanah seberat 10 gram. Kemudian dimasukkan dalam cawan kosong tersebut dan ditimbang kembali sehingga diperoleh berat cawan kosong satu + sampel tanah basah satu sebesar 14.3 gram dan cawan kosong 2 + sampel tanah basah dua sebesar 14,4 gram. Kemudian kedua cawan tersebut dimasukkan kedalam oven dengan suhu 1050 C untuk

dikeringkan. Tanah dibiarkan didalam oven selama 24-48 jam. Setelah itu cawan didinginkan sebentar baru kemudian ditimbang cawan + tanah kering. Sehingga diperoleh berat cawan satu + tanah kering sebesar 11,9 gram dan berat cawan dua + tanah kering dua sebesar 12,7 gram. Seteah berat cawan + tanah kering diketahui maka dapat ditentukan berat kering satu sebesar 7,6 gram dan tanah kering dua sebesar 7,9 gram.
berdasarkan perhitungan diperoleh data  yaitu pada sampel tanah pertama didapat bobot air 2,4 gram, bobot tanah kering 1050C 7,6 gram dan % kadar air tanah sampel pertama sebesar 31,57 %. Sedangkan pada sampel tanah kedua didapat bobot air 2,1 gram, bobot tanah kering 1050C 7,9 gram dan % kadar air tanah sampel pertama sebesar 26,58 %. Berdasarkan hasil itu maka % kadar air tanah pada tanah hitam (gelap) lebih tinggi dari pada tanah merah (terang).

Faktor- faktor yang mempengaruhi kadar air dalam tanah yaitu :
a.    Kadar Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah mempunyai pori-pori yang jauh lebih banyak daripada pertikel mineral tanah yang berarti luas permukaan penyerapan juga lebih banyak sehingga makin tinggi kadar bahan organik tanah makin tinggi kadar dan ketersediaan air tanah.
b.    Iklim dan Tumbuhan
Faktor iklim dan tumbuhan mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air yang dapat diabsorbasi dengan efisiensi tumbuh dalam tanah. Temperatur dan perubahan udara merupakan perubahan iklim dan berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah. Kelakuan akan ketahanan pada kekeringan keadaan dan tingkat pertumbuhan adalah faktor pertumbuhan yang berarti.
c.    Vegetasi pada Lokasi
Vegetas yang ada ditanah akan membuat perbedaan jumlah kadar air yang dikandung dalam tanah. Semakin tinggi kadar air memungkinkan variasi vegetasinya rendah dan begitupun sebaliknya.
d.   Senyawa Kimiawi
Garam-garam dan senyawa pupuk baik alamiah maupun non alamiah mempunyai gaya osmotik yang dapat menarik dan menghidrolisis air sehingga koefisien layu meningkat.
e.    Tekstur Tanah
Dengan adanya perbedaan jenis tekstur tanah dapat menggambarkan singkat kemampuan tanah untuk mengikat air, contohnya tanah yang berstruktur liat lebih mampu mengikat air dalam jumlah banyak dibandingkan tanah yang bertekstur pasir lebih mampu mengikat air daripada tanah bertekstur debu.
f.     Pori Tanah
Tanah yang mempunyai ruang pori lebih banyak akan mampu menyimpan air dalam jumlah lebih banyak, karena ruang-ruang por tanah akan tersi oleh air (Yazidun, 2013).

Adapun manfaat mengetahui kadar air tanah yaitu untuk mengetahui proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah yaitu reaksi yang mempersiapkan hara yang larut bagi pertumbuhan tanaman, menduga kebutuhan air selama proses irigasi, mengetahui kemampuan suatu jenis tanah mengenai daya simpan lengas tanah (Soviani, 2012).















V.                KESIMPULAN


Berdasarkan hasil dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan sebagi berikut :
1.      Sampel tanah gelap (hitam) memiliki persen kadar air tanah yang lebih tinggi, dibnadingkan dengan sampel tanah merah (terang) yaitu tanah gelap sebesar 31,57 % dan tanah terang sebesar 26,58 %.
2.      Dalam praktikum ini digunakn metode gravimetrik untuk menentukan kadar air tanah.
3.      Kadar air yang tinggi terdapat pada sampel tanah pertama yatu tanah warna hitam.
4.      Keadaan kadar air tanah yaitu kapasitas lapang, kadar air tanah total, dan titik layu permanen.
5.      Faktor yang mempengaruhi kadar air tanah yaitu tekstur tanah,struktur tanah, pori-pori tanah, bahan organik tanah, iklim, vegetasi dan senyawa kimiawi.







DAFTAR PUSTAKA


Buckman, H.O. 1982. Ilmu Tanah. Penerbit Bharata karya Aksara. Jakarta.
Hakim,dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.
Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers. Jakarta.
Pairunan, A. K. 1997. Dasar- Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Bagian Timur. Makassar.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pettanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soviani, Sonnia. 2012. Laporan Kadar Air tanah. http ://sovianisonia.blogspot.com. Dakses pada tanggal 23 Mei 2014 pada pukul 14:22 WIB.
Sutanto. 2009. Pengamatan Kadar Air Tanah. hhtp :// pengamatan-kadar-air-tanah-laporan. html.Diakses pada tanggal 19 Mei 2014 pada pukul 17:55 WIB.
Yazidun, Ahmad. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Air Tanah. http ://pitikuye.blogspot.com.Diunggah pada tanggal 23 Mei 2014 pada pukul 15:02 WIB.





LAMPIRAN




PERHITUNGAN


1.      Diketahui :
Cawan Kosong = 4,3 gram
Cawan + Tanah Basah = 14,3 gram
Cawan + Tanah Kering = 11,9 gram
Ditanya :
a.       Bobot air ?
b.      Bobot tanah kering 1050C ?
c.       % kadar Air Tanah ?
Jawab :
a.         Bobot air = bobot cawan berisi tanah basah - bobot cawan berisi tanah                           kering 1050C
                = 14,3 gram – 11,9 gram
                = 2,4 gram
b.      Bobot tanah kering 1050C = bobot cawan berisi tanah kering 1050C –                                                        bobot cawan
                                          = 11,9 gram – 4,3 gram
                                          = 7,6 gram
c.       %  Kadar air tanah =                     Bobot air                     x 100 %
                                          Bobot tanah kering 1050C
                              = 2,4 gram x 100 %
                                 7,6 gram
                              = 31,57 %



2.      Diketahui :
Cawan Kosong = 4,4 gram
Cawan + Tanah Basah = 14,4 gram
Cawan + Tanah Kering = 12,3 gram
Ditanya :
d.      Bobot air ?
e.       Bobot tanah kering 1050C ?
f.       % kadar Air Tanah ?
Jawab :
d.        Bobot air = bobot cawan berisi tanah basah - bobot cawan berisi tanah                           kering 1050C
                = 14,4 gram – 12,3 gram
                = 2,1 gram
e.       Bobot tanah kering 1050C = bobot cawan berisi tanah kering 1050C –                                                        bobot cawan
                                          = 12,3 gram – 4,4 gram
                                          = 7,9 gram
f.       %  Kadar air tanah =                     Bobot air                     x 100 %
                                          Bobot tanah kering 1050C
                              = 2,1 gram x 100 %
                                 7,9 gram
                              = 26,58 %











PERTANYAAN


1.      Pada bobot tanah kering apakah sudah tidak ada air lagi pada matriks tanah ?
2.      Jelaskan metode gravimetrik dan volumetrik dan apa metode yang digunakan ?
3.      Fungsi air tanah yaitu ?

 JAWABAN


1.      Air dapt ditahan matriks tanah akibat adhesi langsung molekul air ke permukaan tanah serta kapiler dari pori-pori tanah sehingga memungkinkan air masih ada dalam matriks tanah.

2.      Metode gravimetrik adalah metode penetapan kadar air tanah dalam bentuk persen berat tanah, sedangakan metode volumetrik adalah metode penetapan kadar air tanah dalam bentuk persen volume tanah.
Metode yang digunakan adalah metode penentuan kadar air tanah total sacara gravimetrik.

3.      Fungsi air tanah adalah :
a.       Sebagai pelarut dan pembawa ion-ion hara dari rhizosfer ke dalam akar tanaman.
b.      Sebagai agen pemicu pelapukan bahan induk, perkembangan tanah, dan diferensi horizon.

c.       Sebagai pelarut dan pemicu reaksi kimia dalam penyediaan unsur hara.
d.      Sebagai penopang aktivitas mikrobia dalam merombak unsur hara yang semula tidak tersedia menjadi tersedia.
e.       Sebagai pembawa oksigen terlarut ke dalam tanah.
f.       Sebagi stabilisator temperatur tanah.
g.      Mempermudah dalam pengolahan tanah (Madjid, 2010). 

















ACC  KADAR AIR TANAH
KELOMPOK 4
HASIL PENGAMATAN

No                                           Berat (g)                                              Kadar air (%)
      Cawan           Cawan +     Cawan +     Tanah     Tanah
            Kosong          Tanah         Tanah         Basah      Kering
                                  Basah          Kering
1.         4,3                  14,3              11.9            10            7,6               
2.         4,4                  14,4              12.3            10            7,9               
a.       Bobot air = bobot cawan berisi tanah basah - bobot cawan berisi                                     tanah kering 1050C

b.      Bobot tanah kering 1050C = bobot cawan berisi tanah kering 1050C –                                                        bobot cawan

c.       %  Kadar air tanah =                     Bobot air                     x 100 %
                                          Bobot tanah kering 1050C
                             
PEMBAHASAN :
1.      Tulis jalannya praktikum dan hasil praktikum.
2.      Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah (BO, iklim, vegetasi, tekstur, senyawa kimia, dan pori tanah).
3.      Manfaat mempelajari kadar air tanah.
4.      Jawab pertanyaan di lampiran :
1.)    Pada bobot tanah kering apakah sudah tidak ada air lagi pada matriks tanah ?
2.)    Jelaskan metode gravimetrik dan volumetrik dan metode apa yang digunakan dalam praktikum ?
3.)    Jelaskan fungsi air tanah ?


Bandar Lampung, 17 Mei 2014
                                                                              Mengetahui,
                                                                                 Asisten



                                                     
                                                                         DWI HARYATI
                                                                         NPM.1114121070


0 komentar:

Posting Komentar

turun lapang

turun lapang

turun lapang

turun lapang
Diberdayakan oleh Blogger.