Selasa, 24 Juni 2014

Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan



I.                   PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang

Sumber daya manusia dipandang  sebagai asset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan selalu dibutuhkan dalam tiap proses produksi barang dan jasa. Menurut Cascio (1987), manusia adalah sumber daya yang penting dalam industri dan organisasi, oleh karena itu pengelolaan sumber daya manusia mencakup penyediaan tenaga kerja yang bermutu, mempertahankan kualitas dan mengendalikan biaya ketenagakerjaan. Sumber daya manusia dipandang sebagai asset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan selalu dibutuhkan dalam tiap proses produksi barang dan jasa.
Dalam lingkungan operasional perusahaan, turnover kerap terjadi. Terjadinya turnover merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh perusahaan. Turnover merupakan masalah klasik yang selalu dihadapi para pengusaha. Seperti halnya replacement yang terus berjalan, baik replacement (pergantian) karena faktor produktivitas karyawan yang menurun. Namun jika penggantian karyawan disebabkan oleh produktivitas (secara umum karena faktor umur), maka perusahaan dapat mengantisipasi dengan mempersiapkan kader-kader untuk menggantikan posisi karyawan tersebut. Tetapi jika pergantian karyawan disebabkan oleh pengunduran diri, maka akan menyulitkan perusahaan karena berkaitan dengan implementasi program kerja yang telah ditetapkan (Gomes, 2003).

Dalam penelitian yang dilakukan ini diarahkan untuk mengetahui keterkaitan antara kepuasan kerja dengan intensi  turnover.  Pengambilan objek penelitian pada Call Center Telkomsel Medan ini karena berdasarkan sumber perusahaan, beberapa bulan terakhir, beberapa karyawan mengundurkan diri dari pekerjaan, dan bahkan belum sempat pihak perusahaan mengganti karyawan yang melakukan turnover ini, sejumlah karyawan yang masih bekerja juga menunjukkan adanya indikasi yang sama,yaitu keinginan untuk mengundurkan diri atau keluar dari pekerjaan.

1.1.Tujuan

Adapun tujuan dari diskusi kelompok ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui bagaimana kepuasan kerja pada CALL CENTER  PT. TELKOMSEL.
2.      Untuk mengetahui apa saja variabel yang digunakan untuk mengetahui kepuasan kerja di CALL CENTER  PT. TELKOMSEL.
3.      Mengapa kepuasan kerja perlu diperhatikan dalam suatu perusahaan.


II.                PEMBAHASAN


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi hal diskusi kami yaitu :
1.      Bagaimana pengaruh kepuasan kerja yang terdiri dari pekerjaan, kualitas dari aktivitas supervisi, hubungan dengan sesama pekerja, kesempatan promosi, dan gaji secara simultan terhadap intensi turnover karyawan pada Call Center Telkomsel di Medan?
2.      Diantara variabel pekerjaan, kualitas dari aktivitas supervisi, hubungan dengan sesama pekerja, kesempatan promosi, dan gaji, variabel mana yang berpengaruh atau dominan terhadap turnover intentions karyawan pada Call Center Telkomsel di Medan?

Dalam penelitian ini digunakan intensi turnover untuk mengetahui kepuasan kerja pada perusahaan. Penelitian ini menggunakan lima indikasi atau faktor-faktor untuk sudut pandang, yaitu :
1.      Pekerjaan
2.      Kualitas Supervisi
3.      Hubunga Sesama Pekerja
4.      Kesempatan Promosi
5.      Gaji
Intensi turnover karyawan dapat dilihat dari 5 (lima) indikasi, yakni: absensi yang meningkat, mulai malaskerja, naiknya keberanian untuk melanggar tata tertib kerja, keberanian untuk menentang atau protes kepada atasan, perilaku positif yang sangat

berbeda dari biasanya.  Jadi jika perusahaan ingin menekan kemungkinan terjadinya intensi turnover, maka perusahaan harus mampu menerjemahkan kelima indikasi diatas.  Setiap bentuk kesesuaian antara harapan karyawan atas pekerjaan, supervisi, hubungan dengan sesama pekerja, kesempatan promosi, dan gaji dengan realitas yang dirasakan, akan mampu menekan kemungkinan terjadinya intensi turnover pada Call Center Telkomsel di Medan. Dalam penelitian ini di hipotesiskan bahwa gaji dan pekerjaan adalah faktor yang paling mempengaruhi dalam intensi turnover.
 Tidak selalu mudah mengaitkan kepuasan kerja dengan  prestasi, tergantung apa yang dimaksud dengan kepuasan kerja tersebut pekerjaannya karena yang bersangkutan menyadari bahwa apa yang dicapainya sudah maksimal. Dalam situasi demikian dia berusaha sebaik mungkin.  Terlepas dari faktor-faktor apa yang dijadikan sebagai alat ukur kepuasan kerja, tetap penting untuk mengusahakan agar terdapat korelasi positif antara kepuasan kerja dan prestasi kerja karyawan. Artinya, menjadikan kepuasan untuk memacu prestasi kerja yang lebih baik meskipun disadari bahwa hal itu tidak mudah.
Intensi turnover pada dasarnya adalah sama dengan keinginan berpindahnya karyawan dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa intensi turnover adalah keinginan untuk berpindah, belum
pada tahap realisasi yaitu melakukan perpindahan dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya. Pergantian karyawan atau keluar masuknya karyawan dari organisasi adalah suatu fenomena penting dalam suatu organisasi. Adakalanya pergantian
karyawan memiliki dampak positif.  Namun sebagian besar pergantian karyawan membawa pengaruh kurang baik bagi organisasi.
Dalam menganalisis kepusaan kerja terhadap intensi turnover digunakan 2 variabel bebas yang dideskripsikan dengan kepuasan kerja (X) dan intensi turnover (Y). Ada 5 variabel dalam kepuasan kerja yaitu X1 artinya penilaian karyawan atas pekerjaan dilihat dari bentuk tanggung jawab, kepentingan, dan pekerjaan tersebut juga mempunyai prospek pertumbuhan sebagai media pembelajaran., X2 artinya penilaian karyawan atas suatu manfaat yang diperoleh, X3 berdasarkan aktivitas supervisi yang dilakukan perusahaan, X4 yaitu penilaian karyawan atas kemungkinan untuk dipromosikan pada posisi yang lebih tinggi dari posisi sekarang di lingkungan pekerjaan, X5 Penilaian karyawan atas gaji yang telah diterima berdasarkan pekerjaan yang telah ditangani.
Variabel terikat (Y) yaitu intensi turnover, yaitu kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan, dengan indikator seperti  absensi karyawan yang meningkat, karyawan mulai malas bekerja, peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib kerja, peningkatan protes terhadap atasan dan perilaku positif yang sangat berbeda dari biasanya.
Kepuasan kerja merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan di lingkungan kerja seperti kebutuhan terhadap pekerjaan si pekerja, tingkat supervisi, hubungan sesama pekerja, kesempatan promosi yang memadai, dan tingkat upah yang memadai.  Berdasarkan hal ini, maka yang perlu dilakukan:
1.  Memberikan kesempatan promosi yang memadai kepada seluruh karyawan dengan melakukan evaluasi kinerja karyawan secara berkala.
2.  Melakukan kegiatan outing atau gathering karyawan secara berkala untuk menghindari kejenuhan karyawan dan mempererat hubungan sesama karyawan maupun dengan atasan.
3. Untuk karyawan yang bekerja kurang dari satu (1) tahun, perusahaan harus memberikan pengarahan promosi yang dapat dicapai.  Sedangkan untuk karyawan yang lebih dari satu sampai tiga tahun, perusahaan sebaiknya mengkaji ulang kinerja karyawannya.



















LAMPIRAN


0 komentar:

Posting Komentar

turun lapang

turun lapang

turun lapang

turun lapang
Diberdayakan oleh Blogger.