BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ordo
Orthoptera termasuk dalam kelas Insekta(serangga). Serangga merupakan hewan yang dominan di bumi
ini, terdapat dimana-mana baik di darat maupun dalam air.Dominasi dari serangga
tersebut disebabkan karena serangga mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap
lingkungannya. Selain itu serangga memiliki waktu generasi yang singkat dan
berukuran kecil. Serangga terdiri atas ratusan ribu jenis, bentuknya sangat
bervariasi, ukurannya bermacam-macam mulai mulai dari yang mikroskopis sampai
yang makroskopis.
Dilihat
dari kepentingannya bagi manusia, serangga ada yang menguntungkan dan ada yang
merugikan. Manusia memperoleh manfaat dari serangga dengan banyak cara seperti
dihasilkannya madu, sutera, buah dan banyak produk lainnya dari hasil
penyerbukan tumbuhan yang dibantu oleh serangga. Sebaliknya, banyak serangga
yang berbahaya atau sebagai hama perusak. Serangga selain merusak tanaman
pertanian bisa pula merusak harta benda manusia, termasuk rumah, pakaian,
persediaan makanan, menghancurkan dan mencemarinya.
Ordo Orthoptera (serangga
bersayap lurus) Ciri-ciri ordo
Orthoptera:
Memiliki
satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina.
Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada
waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan
besar.Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung
sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya. Hewan betinanya
mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk
meletakkan telur. Tipe mulutnya menggigit. Contoh dari Orthoptera:
-
Belalang (Dissostura sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
- Jangkrik (Gryllus sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
- Jangkrik (Gryllus sp)
Ordo
Orthoptera kalau dahulu orang lebih cenderung melihat kerusakan yang
ditimbulkannya tetapi sekarang hewan jenis ini lebih dilirik karena manfaat
yang dapat diambil sebagai salah satu sumber protein hewan, pakan hewan
ternak,yang telah diteliti kandungan gizinya,sebagai obat dan bahkan sudah
dicoba melakukan penelitian untuk dijadikan sebagai hewan yang dapat mendeteksi
adanya bom. Untuk itulah penulis membahas tentang Ordo Orthoptera.
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui jenis hewan yang termasuk ordo
Orthoptera
2) Mengetahui struktur tubuh dari ordo Orthoptera
3) Mengetahui peranan ordo Orthoptera dalam
kehidupan
BAB II
ISI
Ordo
Orthoptera merupakan satu kumpulan serangga –serangga yang agak bervariasi,
banyak dari serangga tersebut sangat umum dan sangat terkenal, Kebanyakan dari
mereka adalah pemakan tumbuh-tumbuhan, dan beberapa dari serangga ini adalah
hama-hama yang penting pada tanaman budidaya. Beberapa adalah pemangsa, sedikit
sebagai pemakan bahan organik yang membusuk dan beberapa lagi sebagai omnivor.
1. Karakteristik Ordo Orthoptera
a. Memilki
dua pasang sayap.Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan
vena-vena menebal/ mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan
melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang
melipat di bawah sayap depan.
b. Alat-alat
tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang
antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga
pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat
suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan
alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus
dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen).
c. Mulutnya
bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang
mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya,
dan labium dengan palpus labialisnya.
d. Metamorfosis
tidak sempurna (hemimetabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu
telur —> nimfa —> dewasa (imago). Tidak memiiki fase pupa dan larva,
telur menetas langsung menjadi nimfa.
e. Pada
umumnya merupakan serangga pemakan tumbuh-tumbuhan, beberapa serangga ada yang
bersifat predator atau pemangsa dan ada juga yang omnivora.
f. Memiliki
bentuk tubuh panjang dan tungkai (femur) membesar yang teradaptasi untuk
meloncat, antenna berbentuk benang
g. Hidup
pada berbagai habitat diantaranya pada kanopi atau tajuk pohon belukar dan
lahan pertanian.
2. Sistem Transpor
Belalang
yang merupakan contoh dari Ordo Orthoptera mempunyai alat transportasi berupa
jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh terdapat lubang-lubang kecil
(ostium) yang mempunyai katup. Pada waktu jantung pembuluh berdenyut ostium
tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta.Peredaran darah belalang hanya
mengedarkan sari makanan dan mengambil sisa metabolisme. Sedangkan pengedaran
oksigen ke seluruh tubuh dan pengambilan karbon dioksida dilakukan melalui
sistem trakea.
3. Sistem Pernafasan
Corong
hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda
lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar
(eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris
yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh.
Spirakel mempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan
menutupnya spirakel terjadi secara teratur.Pada umumnya spirakel terbuka selama
serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
Oksigen
dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi
cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai
seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin,
berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran
gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai
fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada
vertebrata.
Mekanisme
pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :Jika otot
perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ
keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali
pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan
tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem trakea
berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh,
dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan
dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut
sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
4. Sistem Ekskresi
Alat ekskresi pada belalang
adalah pembuluh Malpighi, yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal
pada vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna
putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping
pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat
sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti
paru-paru pada vertebrata.
Belalang tidak dapat
mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air di dalam tubuhnya.
Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut
asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut.
Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses.
Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses.
5. Sistem Saraf
Pada
belalang terlihat susunan saraf tangga tali dari simpul saraf yang disebut
ganglia (jamak dari ganglion).Ganglion merupakan pusat peogolah
rangsang. Ada 3 macam ganglion :
a. Ganglion
kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan antena.
b. Ganglion
di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris rahang
bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan bibir bawah (labium).
c. Ganglion
ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas
dada,perut,dan alat-alat tubuhyangberdekatan.
Ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak dibawah saluran pencernaan.Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar sepanjang tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain.
6. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan
makanan pada belalang terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung
otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis
di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
7. Sistem reproduksi
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis
tidak sempurna. Ordo Orthoptera temasuk Hemimetabola. Dalam daur
hidupnya Hemimetabola, serangga mengalami tahapan perkembangan
sebagai berikut:
1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat
dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami
pergantian kulit.
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah
berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan
serta sayapnya.
8. Klasifikasi Ordo Orthoptera
Ordo
Orthoptera terbagi dalam dua subordo:
a. Subordo
Caelifera
Mempunyai antenna
pendek, tarsi memiliki dua atau lebih sedikit ruas, timpanum bila
ada, terletak pada sisi-sisi ruas abdomen yang pertama.
Memiliki
dua familia yaitu:
1) Familia
Acrididae
Disebut juga belalang
bersungut panjang (long-horned grasshoper) karena memiliki antenna lebih
pendek dari panjang tubuhnya, tarsus 3 ruas, ovipositor pendek, dan alat
pendengar (tympanum) terdapat pada sebelah sisi dari ruas abdomen pertama. Kaki
belakang lebih panjang dibandingkan dengan kaki tengah dan kaki depannya. Kaki
belakang berfungsi untuk meloncat. Belalang jantan pada siang hari dapat
mengeluarkan bunyi dengan cara menggesekkan femur kaki belakang dengan sisi
bawah dari sayap depan karena pada sisi dalam dari femur kaki belakang terdapat
semacam duri-duri atau dengan cara menggesekkan sisi depan dari sayap belakang
dengan sisi belakang dari sayap depan. Serangga yang termasuk Acrididae pemakan
tumbuh-tumbuhan atau herbivora.
Contohnya :Locusta
migratoria , Valanga nigricornis
b. Subordo
Ensifera
Mempunyai antenna
panjang dengan 3 atau 4 ruas, tmpana bila ada terletak pada ujung atas tibia
depan. Ovipositor panjang berbentuk seperti pedang atau selindris.
Memiliki
5 familia yaitu:
1) Familia
Tettigoniidae
Disebut juga belalang
bersungut panjang (long-horned grasshoper) karena mempunyai antenna
panjang menyerupai rambut. Ada yang tidak bersayap. Jika mempunyai sayap, sayap
depan sebelah kiri biasanya menutupi tepi sayap depan sebelah kanan.
Biasanya sayap berwarna hijau. Serangga jantan dapat mengeluarkan bunyi dengan
cara menggesekkan sayap depan sesamanya. Serangga ini aktif dimalam hari.
Tarsus beruas 4, jika mempunyai alat pendengar maka alat pendengar tersebut
terdapat pada dasar tibia kaki depan. Serangga betina memiliki ovipositor yang
panjang, bentuknya pipih seperti pedang, sehingga serangga ini sering disebut
belalang pedang. Contoh: Tettigonia viridissima dan Microcentrum
rhombifolium.
2) Familia
Gryllidae
Dalam familia ini
tergolong beberapa jenis jangkrik. Serangga ini mempunyai antenna yang panjang,
tarsus tidak lebih dari 3 ruas, mempunyai sepasang cercus yang panjang tidak
beruas-ruas, ovipositor bentuknya silindris atau menyerupai jarum. Serangga
jantan dapat menghasilkan bunyi dengan cara menggesekan sayap depan sesamanya
dan serangga ini aktif malam hari.
Contohnya :, Brchytrypes
megacephalus dan Gryllus mitratus
3) Familia
Gryllotalpidae
Contonya: Gryllotalpa
hexadactyla
Berwarna kecoklatan,
kaki depan sangat melebar dan kuat dan dapat digunakan untuk menggali. Mata
tereduksi, ovipositor hilang, ada yang bersayap, ada yang bersayap kerdil dan
ada juga yang tidak bersayap. Serangga ini hidup didalam lubang pada tanah yang
lembab.
4) Familia
Mantidae
Jenis serangga yang
termasuk Mantidae isebut belalang sembah, berupa serangga dengan ukuran sedang
sampai besr. Bentuk tubuhnya memanjang dan gerakkannya sangat lamban. Kepala
kecil berbentuk segitiga dan dapat bergerak dengan bebas, mempunyai
mata majemuk yang besar. Protoraks memanjang, kaki depan banyak mengalami
perubahan dan berfungsi untuk menangkap mangsa yang berupa serangga.
Contoh : Mantis
religiosa (belalang sembah)
5) Familia
Blattidae
Terdiri atas serangga
yang tergolong keco. Bentuk tubuhnya lonjong dan pipih. Pronotum besar sehingga
menutupi kepala, mempunyai antenna yang panjang. Seranggga ini banyak terdapat
di rumah, menyenangi tempat yang gelap dan makan berbagai jenis makanan.
Contoh : Blatta
orientalis dan Periplaneta Americana
9, Manfaat Ordo Orthoptera
A. Belalang.
Belalang
kayu (Melanoplus
cinereus) adalah serangga berwarna hijau atau coklat berkaki belakang lebih
panjang yang dipakai untuk loncat yang termasuk ordo Orthoptera. Belalang sudah
lama dikenal oleh manusia sebagai santapan yang lezat, memberikan cita rasa nutty
flavor bila di bakar dan ditambah garam. Seratus gram belalang dewasa
mengandung protein 23.6
gram, lemak 6.1 gram, calsium 35.2 miligram dan 5 miligram besi. Menurut Entomological
Society of America, belalang merupakan sumber protein yang
lebih baik dibandingkan sapi, ayam, ataupun babi. Dan yang tidak
kalah pentingnyabelalang mempunyai
kadar kolesterol dan lemak yang sangat rendah. Jadi tidak perlu merasa was was
terkena sakit jantung.
Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Kusmaryani (2005), kadarprotein tepung belalang kayu
(Melanoplus cinereus) lebih tinggi dibanding tepung udang windu (Panaeneous
monodon) dengan kadar masing-masing 17,922 dan 9,846 persen. Beberapa bahan
dasar makanan yang merupakan sumber protein juga dapat dibuat tepung. Sebagai
bahan baku berbagai olahan makanan, tepung memiliki beberapa keistimewaan,
antara lain rasa yang sama dengan bahan dasar pembuatnya, dapat disimpan lama
dan praktis dalam penggunaannya.
Belalang adalah
binatang serangga yang bagi banyak orang lebih sering di cap sebagai hama dan
bukan bahan makanan bergizi apalagi berprotein. Bahkan di beberapa daerah,
mengkonsumsi belalang lebih identik dengan kemiskinan rakyat di daerah tandus
dan kering. Di beberapa negara, seperti Zimbabwe dan Etiopia
belalang sudah menjadi makanan rakyat dengan mengolahnya menjadi tepung sebagai
bahan kue karena rasanya yang mirip dengan udang. Bahkan bagi banyak warga di
negara Afrika, belalang termasuk serangga yang penting
sebagai sumber protein.
Belalang
termasuk jenis hama yang banyak merusak tanaman, karena ludahnya mengandung
racun yang dapat merusak dedaunan. Belalang termasuk hewan yang halal bagi umat
Islam. Imam Bukhari dalam sebuah hadistnya meriwayatkan bahwa Ibn Abi Awfi
erkata, ”Kami melakukan tujuh kali penerangan bersama Nabi SAW. Ketika itu kami
makan belalang sepanjang jalan.” Sahabat Umar RA berkata: ” Nabi SAW pernah
mengungkapkan keinginanya untuk makan belalang panggang.” Bahkan istri nabi
SAW, keluarga dan para sahabatnya biasa saling memberi hadiah belalang (Ash
Marlyna, 2002).
Belalang
biasa dimanfaatkan menjadi lauk-pauk bagi warga yang tinggal di daerah kering,
seperti Gunung Kidul. Namun tidak semua orang bisa mengkonsumsinya karena
alergi (gatal-gatal). Belalang darat biasa mencari tempat yang keras dan
memukul-mukulkan ekornya jika akan bertelor. Telurnya berkhasiat untuk
mengobati jerawat. Belalang bersifat panas dan kering, konsumsi dalam jumlah
banyak dapat melangsingkan tubuh. Belalang juga mempunyai khasiat untuk
mengobati berbagai penyakit, seperti sakit kuning, sesak nafas karena batuk, setip/kejang
dan infeksi sumsum tulang. Untuk mengobati sakit kuning, dilakukan dengan
menghirup asap pembakaran sepuluh ekor belalang. Sesak nafas karena batuk dapat
diobati dengan mengkonsumsi ramuan tepung belalang (5 ekor) yangg
dicampur dengan 1 sendok makan arak manis, setiap
pagi dan sore ( Sri Haryanto, 2005).
B. Kecoak
Bagi
sebagian besar orang, kecoa dianggap sebagai indikator ketidakbersihan suatu
tempat. Maka tak heran jika kecoa dianggap binatang yang menjijikan. Kalaupun
ada yang mencari dan ber(usaha menjadi)sahabat dengan mereka hanyalah para
peneliti yang berkepentingan menelaah lebih jauh dari serangga tersebut.
Kecoa
merupakan serangga tingkat tinggi yang memiliki struktur syaraf hampir sama
dengan lebah madu (Departemen Pertahanan Amerika Serikat berhasil memanfaatkan
lebah madu untuk mendeteksi keberadaan bom). Selain itu kecoa juga memiliki
susunan syaraf yang lebih kompleks dan kemampuan memori yang lebih. Karena
itulah kecoa bisa dilatih untuk mendeteksi bom layaknya anjing yang sudah lazim
dipergunakan selama ini.Mekanisme kecoa dalam mendeteksi bom yang meliputi
sifat fisiologis dan morfologis dilakukan dengan merespon balik terhadap
rangsangan berupa bom atau bahan peledak yang diolah oleh organ olfaktory
(pembau). Rangsangan akan ditangkap sel sensorik dan diteruskan melalui sel
motorik melalui ganglion-ganglion menuju mushroom body dan diproses diotak
untuk selanjutnya direspon.Bagian tubuh yang peka terhadap rangsangan khususnya
bahan kimia adalah antena, cerci (abdomen belakang) dan maksila (bagian mulut).
Dari ketiga bagian tubuh tersebut, antena yang memiliki kepekaan paling tinggi
terhadap partikel kimiawi yang terlepas diudara dari bahan yang ada di bom.
Adanya bom bisa diketahui dari gerakan antenanya.( muchyidin-seputarkita.blogspot.com/2009)
Kecoa
sering dianggap sebagai biangnya kuman penyakit. Padahal serangga yang
sebetulnya justru sangat higienis ini ternyata mengandung senyawa kimia yang
ampuh membasmi kuman-kuman super (superbugs).Dikutip dari Telegraph, Minggu (5/9/2010),
para ahli dari Nottingham University mengungkap bahwa kecoa mempunyai lebih
banyak manfaat dibanding risiko kesehatan. Penelitian terbaru di kampus
tersebut membuktikan bahwa serangga ini mengandung senyawa mematikan untuk
membunuh bakteri.Sampel jaringan yang diambil dari otak dan sistem syaraf kecoa
menunjukkan sedikitnya ada 9 kandungan senyawa yang bersifat toksik atau
beracun bagi bakteri. Senyawa itu bahkan diklaim mampu membunuh hingga 90
persen bakteri super termasuk Methicillin-resistant Staphylococcus aureus
(MRSA) dan Escherichia coli.Bakter-bakteri super itu tengah menjadi
ancaman serius bagi dunia kesehatan pada umumnya, sebab kemampuan bermutasi
membuatnya makin kebal terhadap antibiotik yang ada saat itu. Padahal
pengembangan antibiotik baru tidak selalu mudah, sebab kadang-kadang efek
sampingnya justru membahayakan pasien. Namun dari 9 senyawa yang ditemukan pada
kecoa dan beberapa spesies serangga lain termasuk belalang, para peneliti tidak
menemukan efek samping yang serius bagi manusia. Oleh karena itu temuan ini
dinilai telah memberikan harapan baru dalam upaya mengendalikan pertumbuhan dan
penyebaran bakteri super.Temuan ini juga sekaligus memperbaiki citra kecoa
sebagai serangga yang selalu diidentikkan dengan lingkungan kotor. Padahal
meski hidup di tempat sampah dan saluran pembuangan limbah, kecoa termasuk
binatang paling higienis karena rajin membersihkan diri seperti halnya kucing. Beberapa
penelitian menunjukkan, bakteri jauh lebih suka hidup di kulit manusia dibandingkan
di permukaan tubuh kecoa. Karena itu, mengambil makanan tanpa cuci tangan
sebenarnya sama joroknya dengan menyantap makanan yang baru saja dilewati
kecoa. Kalaupun ada gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kecoa, maka yang
paling bertanggung jawab adalah kotorannya. Beberapa senyawa dalam feses dan
urin kecoa mengandung senyawa yang dapat memicu reaksi alergi bagi sebagian
orang, berupa ruam di kulit dan reaksi lain termasuk serangan asma. (Diposkan
oleh "Servire cum Virtute Spiritus Sancti")
C. Jangkrik
Jangkrik adalah
serangga kecil yang rajin bernyanyi, terutama pada malam hari sehabis hujan.
Suaranya yang nyaring menimbulkan sensasi tersendiri seolah membawa kita untuk
melawat kembali ke jaman ketika negeri kita terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil.
Suara jangkrik akan semakin keras dengan naiknya suhu di sekitarnya.
Seiring dengan
bertambahnya waktu, keberadaan jangkrik semakin terdesak dan sulit didapat
karena habitat hidupnya semakin sempit. Saat ini orang ramai memelihara
jangkrik bukan saja untuk didengarkan keindahan suaranya tetapi untuk keperluan
ekonomi, karena harga jualnya yang semakin meningkat. Menurut informasi yang
didapat harga per kilogramnya adalah Rp. 30.000,-.
Jangkrik hasil
budidaya, biasanya digunakan untuk keperluan pakan ikan, burung atau hewan
peliharaan lainnya sedangkan untuk konsumsi biasanya diolah dulu menjadi kue
kering atau cukup dengan digoreng saja.
Kandungan dan Manfaat
Jangkrik mengandung
105,49 ppm hormon progesteron dan 259,535 hormon esterogen. hormon itu
diketahui baik untuk membangun vitalitas perempuan. Misalnya, bermanfaat untuk
pertumbuhan sekunder serta kesuburan, di samping bisa mengurangi rasa nyeri
saat menopause dan membuat siklus menstruasi lancar.
Jangkrik
juga menghasilkan sumber energi 4,87 kalori per gram, jauh di atas bahan
makanan lainnya, data penelitian menyebutkan jangkrik memiliki senyawa kimia
seperti asam amino yang dibutuhkan untuk proses pembentukan sel. Selain itu,
jangkrik juga mengandung glutation (GSH) dan berfungsi sebagai antioksidan
alami pada tubuh manusia
Kandungan
proteinnya yang mencapai 57,32 persen (sesuai penelitian Fakultas Peternakan
Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto) membuat jangkrik layak untuk
dikonsumsi manusia
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1) Ordo Othoptera dibagi menjadi enam subordo
yaitu subordo Caelifera, Ensifera, Mantodae, Phasmatodae, Blasttodae,
Grylloblasttodae.
2) Ordo Othoptera memiliki ciri-ciri tubuh antara
lain : tubuh umumnya berbentuk silinder, dengan kaki belakng memanjang untuk
melompat, memiliki mulut mandibulate dan mata majemuk yang besar.
3) Belalang adalah salah satu serangga yang dapat
mengganggu kelangsungan hidup tanaman, namun belalang juga dapat membantu dalam
penyerbukan tanaman. Tidak semua belalang adalah hama, ada pula yang tergolong
kedalam musuh alami.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2008.Sistem
transportasi hewan.http://gurungeblog.wordpress.com
/2008/10/31 /sistem-transportasi-hewan.(diakses 24 November 2010)
Anonim.2009.Serangga.http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor- Pendamping/Praweda/Biologi/0074%20Bio%202-8a.htm.(diakses
24 November 2010)
Dinda.2008.Insecta.http://dinda-science.blogspot.com/2008/09/insecta.html.(diakses 24
November 2010)
Partosoedjono,Soetiyono.1992.Pengenalan
Pelajaran Serangga.Gajah mada University
Press
0 komentar:
Posting Komentar