Senin, 07 Oktober 2013

PENGENALAN ORDO LEPIDOPTERA

PENGENALAN ORDO LEPIDOPTERA

Ordo Lepidoptera merupakan ordo yang dimiliki oleh serangga dewasa yang memiliki sayap bersisik, contoh serangga lepidoptera ialah :
1. ngengat
2. kupu-kupu

metamorfosisnya holometabola (sempurna)
dari telur-larva(ulat)-pupa(kepompong)-imago(serangga dewasa)

v  Ciri ciri ordo Lepidoptera
1)      Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
2)      Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva –
kepompong (pupa) – imago
3)      Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
Pupa kokon: bagian tubuh pupa terlindung kokon.
4)      Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.


v  Siklus Hidup Lepidoptera

Banyak yang percaya bahwa kupu-kupu memiliki umur yang sangat singkat. Sebenarnya, kupu-kupu dewasa mampu hidup selama seminggu maupun hampir setahun tergantung pada spesiesnya. Kebanyakan spesies melalui tingkat larva yang


 agak lama, dan ada yang mampu menjadi dorman ketika dalam tingkat pupa atau telur agar dapat mengarungi musim dingin. Kupu-kupu bisa bertelur sekali atau banyak kali setiap tahun. Jumlah keturunan setahun berbeda pada pengaruh iklim, yang mana kupu-kupu yang tinggal di daerah tropis mampu bertelur lebih sekali dalam setahun.

Ø  Telur
Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang disebut khorion ditutupi dengan lapisan anti lilin yang melindungi telur dari terjemur sebelum larva sempatberkembang sepenuhnya. Setiap telur memiliki pori-pori berbentuk corong yang halus di satu ujungnya, yaitu mikropilyang bertujuan memungkinkan masuknyasperma untuk bergabung dengan sel telur. Lain spesies lain ukuran telurnya, namun semua telur kupu-kupu berbentuk bola maupun ovat.
Telur kupu-kupu dilekatkan pada daun dengan bahan perekat khusus yang cepat mengeras. Bila mengeras, bahan itu berkontraksi dan membengkokkan bentuk telur. Perekat ini mudah dilihat membentuk bahan meniskus yang mengelilingi tapak setiap telur. Perekat ini jugalah yang diproduksi oleh pupa untuk mengikat seta-seta kremaster. Perekat ini sungguh keras sampai lapik sutra yang melekatkan seta-seta tidak bisa dipisahkan.
Telur kupu-kupu selalu diletakkan pada tumbuhan. Setiap spesies kupu-kupu memiliki rentang tumbuhan perumah yang sendiri, baik yang hanya satu spesies maupun berbagai spesies. Tingkat telur dilalui selama beberapa minggu untuk kebanyakan kupu-kupu, tetapi telur yang keluar tidak lama sebelum musim dingin, terutama di daerah beriklim sedang, harus melalui tingkat diapaus (istirahat) dan hanya menetas di musim semi. Ada spesies kupu-kupu yang lain yang bisa bertelur pada musim semi agar telur dapat menetas pada musim panas.

Ø  Ulat
Larva kupu-kupu, yaitu ulat, memakan daun tumbuhan dan menghabiskan seluruh waktunya sebagai beluncas untuk mencari makanan. Kebanyakan beluncas adalah maun, tetapi ada beberapa spesies sepertiSpalgis epius dan Liphyra brassolis yang memakan serangga. Beberapa larva, terutama yang tergolong dalam Lycaenidae, menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan semut. Beluncas berhubungan dengan semut dengan menggunakan getaran yang dipancarkan melalui substrat di samping merembeskan sinyal kimia.Semut sedikit banyak melindungi larva ini; sebagai balasan, larva menolong semut mengumpulkan rembesan madu.
Beluncas membesar melalui serantaian tingkat yang disebut instar. Menjelang akhir setiap instar, larva menjalani proses yang disebut apolisis, yang mana kulit ari, yaitu lapisan luar keras yang terbuat dari campurankitin dan protein-protein khusus, dikeluarkan dari epidermis yang lembut di bawahnya, maka epidermis membentuk kulit ari yang baru di bawah. Di akhir setiap instar, larva itu bersalin kulit lamanya, maka kulit baru berkembang lalu mengeras dan menghasilkan pigmen dengan cepat. Proses menyalin kulit ini bisa memakan waktu berhari-hari. Corak kepak kupu-kupu mulai berkembang pada tubuh beluncas menjelang instar yang terakhir.
Ulat kupu-kupu memiliki tiga pasang kaki tetap pada segmen toraks dan tidak lebih enam pasangprokaki yang tumbuh pada segmen abdomen. Pada prokaki ini ada gegelang kait halus yaitu krusye yang membantu beluncas menggenggam substrat.
Ulat tumbuh melalui serangkaian moults ; setiap tahap peralihan disebut instar . The rontok terakhir membawa mereka ke dalam pupa tidak aktif atau tahap kepompong. Seperti semua serangga, ulat bernapas melalui serangkaian bukaan kecil di sepanjang sisi dada dan perut yang disebut spirakel . Cabang ini ke dalam rongga tubuh ke jaringan tracheae. Sebuah ulat beberapa keluarga Pyralidae adalah air dan memiliki insang yang membiarkan mereka bernapas di bawah air.
Beberapa ulat memuntahkan cairan pencernaan asam pada musuh menyerang. Banyak papilionid larva menghasilkan bau tidak sedap dari kelenjar extrudable disebut osmeteria. Beberapa ulat mendapatkan perlindungan dengan mengaitkan diri dengan semut. Para Lycaenid kupu-kupu sangat terkenal untuk ini. Mereka berkomunikasi dengan semut pelindung mereka dengan getaran serta sarana kimia dan biasanya memberikan imbalan makanan.

Ø  Pupa (Kepompong)
Ulat kemudian akan membentuk sebuah cangkang kecil yang biasa kita sebut dengan kepompong. Kepompong dapat dibuat oleh ulat dari dua buah daun yang dibungkus benang sutra atau kepompong yang sepenuhnya dibuat dari benang sutra. Di dalam pupa atau kepompong ini, ulat lalu akan memulai proses yang menakjubkan untuk berubah menjadi kupu-kupu dewasa. Tahap ini rata-rata akan berlangsung selama dua belas hari. Pada tahap ini, ulat mulai melepaskan enzim yang akan mencerna hampir semua bagian tubuhnya sendiri. Sehingga, yang tersisa di dalam kepompong hanya berupa semacam cairan yang sangat kaya akan nutrisi yang berguna untuk perkembangan menjadi kupu-kupu. Proses metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu ini membutuhkan jumlah energi yang sangat besar. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa berat kupu-kupu dewasa ketika pertama kali muncul hanya sekitar setengah dari berat waktu sekitar 3 hari setelah kepompong terbentuk.

Ø  Kupu-Kupu
Setelah proses metamorfosis selesai, kupu-kupu akan menggunakan cairan khusus yang diformulasikan untuk melunakkan kepompong. Kepompong yang melunak akan terlihat transparan, ketika kepompong telah melunak, mereka menggunakan cakar tajam mereka untuk merobek kepompong dan keluar dari sana. Setelah mereka keluar, mereka akan memulai proses pengembangan, pengerasan dan pengeringan sayap mereka dan menyesuaikan diri dengan tubuh baru mereka. Proses ini dapat berlangsung beberapa jam dan saat ini adalah saat ketika kupu-kupu sangat rentan karena mereka tidak dapat terbang dan sama sekali tidak memiliki bentuk pertahanan apa pun.

v  Sub ordo Yugatae
Kedua sayap depan dan belakang dihubungkan dengan yugum
. Yugum berbentuk seperti kait (tajuk) pada bagian dasar
dari sayap depan dan menjorok ke bagian bawah sayap belakang.
Dengan adanya yugum sayap depan dan belakang berlekatan satu sama lain sehingga pada waktu terbang bergerak bersama-sama. Termasuk ke dalam sub ordo Yugatae adalah ngengat primitif primitif, misalnya misalnya dari Familia Familia
Micropterygidae Micropterygidae, dimana imagonya imagonya bertipe mengigit dan hal ini merupakan penyimpangan dari tipe alat mulut Lepidoptera pada umumnya. Jenis-jenis dari Yugatae tidak banyak menjadi hama. Di Indonesia ada satu Familia yang merupakan hama yaitu Familia Hepiadidae, dimana ulatnya itu sebagai penggerek akar dan bulu-bulu akar. Di Jawa ada satu genus  Phassus yang terdapat pada pohon kina, teh, coklat, dan singkong.

v  Sub ordo Frenatae
Anggota-anggota sub ordo Frenatae memiliki organ yang disebut frenulum. Frenulum adalah sekelompok rambut kasar yang menjulur ke depan pada pangkalsayap belakang di bagian depannya.
1.      Familia Cossidae
Ulat dari Familia ini merupakan penggerek batang dan cabang pada bermacam-macam tanaman. Contoh: Cossus subfuscus (penggerek pada kulit sekunder dari pohon petai) dan Phragmatoccia parvipunata (penggerek pada tebu).

2.      Familia Plutellidae
Plutella maculipennis, ulat berwarna hijau, makan bagian bawah daun dari tanaman kubis dan bekas serangannya pada daun kubis kelihatan seperti jendela putih yang tak teratur.

3.      Familia Pyralidae
Schoenobius bifunctife, penggerek kuning batang padi biasanya dikenal dengan nama hama Sundep/Beluk. Scirpophaga innotata (penggerek putih batang padi).

4.      Familia Zygaenidae
Ukuran ulatnya kecil, kerap kali warnanya mencolok. Pada badan terdapat bintik-bintik , menyukai daun yang pertumbuhannya telah selesai dan kaku. Biasa hidup pada pohon-pohon tinggi yang termasuk monokotil (kelapa dan bamboo). Contoh: Artona cartoxantha dan Artona trisignata (pada Zingiberaceae).

5.      Familia Psychidae
Ulat membuat kntung untuk berlindung. Seluruh tubuh ulat terbungkus atau terlindung dalam kantung. Untuk aktivitas hidupnya hanya mengeluarkan kepala dari bagian depan dan toraks yang dikeluarkan. Contoh: Mahasena corbetti.

6.      Familia Geometridae
Kupu-kupu anggota Familia Geometridae terkenal dengan ulatnya yang disebut ulat kian (ulat jengkal). Ulat ini memiliki ciri khas yaitu proleg dan bagian tengah tidak ada. Contoh: Alsophila pometaria.

7.      Familia Bombycidae
Kupu-kupu anggota Bombycidae, mempunyai rumah kepompong berwarna putih yang merupakan bahan mentah dari sutera. Ulat memiliki ciri pada ujung abdomennya ada semacam ‘tanduk’. Contoh: Bombyx mori.

8.      Familia Saturniidae
Merupakan kupu-kupu berukuran besar. Ulat sutra di India termasuk familia ini. Ada jenis ulat yang bisa mengunduli pohon. Kepompongnya punya rumah kepompong. Contohnya : Attacus atlas (Kupu-kupu gajah).



9.      Familia Sphingidae
Familia Sphingidae Ulatnya mudah dikenal karena pada ujung abdomen terdapat embelan berupa tanduk. Ada beberapa jenis yang membentuk kepompong secara khas dimana kepala punya belalai. Bentuk dewasa mempunyai ciri khas bagian depan lancip (sempit) dan panjang, badan
streamline.

1.  Familia Papilionidae
Kupu-kupu Familia Papilionidae terkenal dengan ukurannya yang besar, indah warnanya dan adanya polimorfi (bentuk morfologi yang bermacam-macam). Ulat pendek gemuk dan menempel pada daun. Contoh: Papilio memnondan Papilio cresphontes.

1.  Familia Danaidae
Ulat dan anggota Danaidae punya tonjolan berupa tentakel tetapi tak berambut. Kepompong berwarna hijau, mengkilap keemas-emasan. Tidak memiliki kokon. Kupu-kupu dewasa mempunyai kelenjar bau. Kaki depan sangat kecil tanpa cakar dan tidak digunakan untuk berjalan. Contoh: Danaus plexippus.

1.  Familia Nymphalidae
Kaki depan sangat terreduksi, tanpa cakar. Sebagian dimasukkan Familia Danaidae. Nama umum dari familia ini merujuk pada fakta bahwa tungkai-tungkai depan sangat menyusut dan tidak ada cakar dan hanya tungkai-tungkai tengah dan belakang yang dipakai untuk berjalan. Familia Nymphalidae terdiri atas sembilan subfamilia. Contohnya : kupu-kupu heliconia (Heliconius charitonius).



1.  Familia Pieridae
Merupakan kupu-kupu putih dan kuning dan kupu-kupu ini biasanya menarik perhatikan karena terbang dalam kelompok dan berjumlah banyak. Contoh: Catopsosilia crocale

1.  Familia Hesperidae
Ulat dan kupu-kupu mempunyai bentuk khas. Ulat berbentuk langsung, Bentuk dewasa berupa kupu-kupu berbadan pendek, kepala lebar, antena bentuk khas dimana ujungnya menebal, membengkok dan meruncing. Kupu-kupu berwarna sawo matang dan kuning mas dan pada sayap terdapat jendela. Aktif sore hari, terbang zig-zag sehingga disebut skippers. Penyebaran di daerah tropis. Contoh: Eritonia thrax. Ulat hidup dalam
gulungan daun pisang.

0 komentar:

Posting Komentar

turun lapang

turun lapang

turun lapang

turun lapang
Diberdayakan oleh Blogger.