PENGENALAN ORDO LEPIDOPTERA
Ordo Lepidoptera merupakan ordo yang dimiliki
oleh serangga dewasa yang memiliki sayap bersisik, contoh serangga lepidoptera
ialah :
1. ngengat
2. kupu-kupu
metamorfosisnya holometabola (sempurna)
dari
telur-larva(ulat)-pupa(kepompong)-imago(serangga dewasa)
v Ciri
ciri ordo Lepidoptera
1) Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
2) Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus
hidup: telur – larva –
kepompong (pupa) – imago
3) Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat
dari luar
Pupa kokon: bagian tubuh pupa terlindung
kokon.
4) Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap
berupa belalai yang dapat dijulurkan.
v Siklus
Hidup Lepidoptera
Banyak yang percaya bahwa kupu-kupu memiliki
umur yang sangat singkat. Sebenarnya, kupu-kupu dewasa mampu hidup selama
seminggu maupun hampir setahun tergantung pada spesiesnya. Kebanyakan spesies
melalui tingkat larva yang
agak
lama, dan ada yang mampu menjadi dorman ketika dalam tingkat pupa atau telur agar dapat mengarungi musim
dingin. Kupu-kupu bisa bertelur sekali atau banyak kali setiap tahun. Jumlah
keturunan setahun berbeda pada pengaruh iklim, yang mana kupu-kupu yang tinggal
di daerah tropis mampu bertelur lebih sekali dalam setahun.
Ø Telur
Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit
berabung keras yang disebut khorion ditutupi dengan lapisan anti
lilin yang melindungi telur dari terjemur sebelum larva sempatberkembang
sepenuhnya. Setiap telur memiliki pori-pori berbentuk corong yang halus di satu
ujungnya, yaitu mikropilyang bertujuan memungkinkan masuknyasperma untuk
bergabung dengan sel telur. Lain spesies lain ukuran telurnya, namun semua telur
kupu-kupu berbentuk bola maupun ovat.
Telur kupu-kupu dilekatkan pada daun dengan
bahan perekat khusus yang cepat mengeras. Bila mengeras, bahan itu berkontraksi
dan membengkokkan bentuk telur. Perekat ini mudah dilihat membentuk bahan
meniskus yang mengelilingi tapak setiap telur. Perekat ini jugalah yang
diproduksi oleh pupa untuk mengikat seta-seta kremaster. Perekat ini sungguh
keras sampai lapik sutra yang melekatkan seta-seta tidak bisa dipisahkan.
Telur kupu-kupu selalu diletakkan pada
tumbuhan. Setiap spesies kupu-kupu memiliki rentang tumbuhan perumah yang
sendiri, baik yang hanya satu spesies maupun berbagai spesies. Tingkat telur
dilalui selama beberapa minggu untuk kebanyakan kupu-kupu, tetapi telur yang
keluar tidak lama sebelum musim dingin, terutama di daerah beriklim sedang,
harus melalui tingkat diapaus (istirahat) dan hanya menetas di musim
semi. Ada spesies kupu-kupu yang lain yang bisa bertelur pada musim semi agar
telur dapat menetas pada musim panas.
Ø Ulat
Larva kupu-kupu, yaitu ulat,
memakan daun tumbuhan dan menghabiskan seluruh waktunya sebagai beluncas untuk
mencari makanan. Kebanyakan beluncas adalah maun, tetapi ada beberapa spesies
sepertiSpalgis epius dan Liphyra brassolis yang memakan serangga. Beberapa larva,
terutama yang tergolong dalam Lycaenidae, menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan semut. Beluncas berhubungan
dengan semut dengan menggunakan getaran yang dipancarkan melalui substrat di
samping merembeskan sinyal kimia.Semut sedikit banyak melindungi larva ini;
sebagai balasan, larva menolong semut mengumpulkan rembesan madu.
Beluncas membesar melalui serantaian tingkat
yang disebut instar. Menjelang akhir setiap instar, larva menjalani proses yang
disebut apolisis, yang mana kulit ari, yaitu lapisan luar keras yang terbuat dari campurankitin dan protein-protein khusus,
dikeluarkan dari epidermis yang lembut di bawahnya, maka epidermis membentuk
kulit ari yang baru di bawah. Di akhir setiap instar, larva itu bersalin kulit
lamanya, maka kulit baru berkembang lalu mengeras dan menghasilkan pigmen dengan
cepat. Proses menyalin kulit ini bisa memakan waktu berhari-hari. Corak kepak
kupu-kupu mulai berkembang pada tubuh beluncas menjelang instar yang terakhir.
Ulat kupu-kupu memiliki tiga pasang kaki
tetap pada segmen toraks dan tidak lebih enam pasangprokaki yang tumbuh pada segmen abdomen. Pada prokaki ini
ada gegelang kait halus yaitu krusye yang membantu beluncas
menggenggam substrat.
Ulat tumbuh melalui serangkaian moults ;
setiap tahap peralihan disebut instar . The rontok terakhir membawa mereka ke
dalam pupa tidak aktif atau tahap kepompong. Seperti semua serangga, ulat
bernapas melalui serangkaian bukaan kecil di sepanjang sisi dada dan perut yang
disebut spirakel . Cabang ini ke dalam rongga tubuh ke jaringan tracheae.
Sebuah ulat beberapa keluarga Pyralidae adalah air dan memiliki insang yang
membiarkan mereka bernapas di bawah air.
Beberapa ulat memuntahkan cairan pencernaan
asam pada musuh menyerang. Banyak papilionid larva menghasilkan bau tidak sedap
dari kelenjar extrudable disebut osmeteria. Beberapa ulat mendapatkan
perlindungan dengan mengaitkan diri dengan semut. Para Lycaenid kupu-kupu
sangat terkenal untuk ini. Mereka berkomunikasi dengan semut pelindung mereka
dengan getaran serta sarana kimia dan biasanya memberikan imbalan makanan.
Ø Pupa (Kepompong)
Ulat kemudian akan membentuk sebuah cangkang
kecil yang biasa kita sebut dengan kepompong. Kepompong dapat dibuat oleh ulat
dari dua buah daun yang dibungkus benang sutra atau kepompong yang sepenuhnya
dibuat dari benang sutra. Di dalam pupa atau kepompong ini, ulat lalu akan
memulai proses yang menakjubkan untuk berubah menjadi kupu-kupu dewasa. Tahap
ini rata-rata akan berlangsung selama dua belas hari. Pada tahap ini, ulat
mulai melepaskan enzim yang akan mencerna hampir semua bagian tubuhnya sendiri.
Sehingga, yang tersisa di dalam kepompong hanya berupa semacam cairan yang
sangat kaya akan nutrisi yang berguna untuk perkembangan menjadi kupu-kupu. Proses
metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu ini membutuhkan jumlah energi yang
sangat besar. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa berat kupu-kupu dewasa ketika
pertama kali muncul hanya sekitar setengah dari berat waktu sekitar 3 hari
setelah kepompong terbentuk.
Ø Kupu-Kupu
Setelah proses metamorfosis selesai,
kupu-kupu akan menggunakan cairan khusus yang diformulasikan untuk melunakkan
kepompong. Kepompong yang melunak akan terlihat transparan, ketika kepompong
telah melunak, mereka menggunakan cakar tajam mereka untuk merobek kepompong
dan keluar dari sana. Setelah mereka keluar, mereka akan memulai proses
pengembangan, pengerasan dan pengeringan sayap mereka dan menyesuaikan diri
dengan tubuh baru mereka. Proses ini dapat berlangsung beberapa jam dan saat ini
adalah saat ketika kupu-kupu sangat rentan karena mereka tidak dapat terbang dan sama sekali tidak memiliki bentuk
pertahanan apa pun.
v Sub
ordo Yugatae
Kedua sayap depan dan belakang dihubungkan
dengan yugum
. Yugum berbentuk seperti kait (tajuk) pada
bagian dasar
dari sayap depan dan menjorok ke bagian bawah
sayap belakang.
Dengan adanya yugum sayap depan dan belakang
berlekatan satu sama lain sehingga pada waktu terbang bergerak bersama-sama. Termasuk
ke dalam sub ordo Yugatae adalah ngengat primitif primitif, misalnya misalnya dari
Familia Familia
Micropterygidae Micropterygidae, dimana imagonya
imagonya bertipe mengigit dan hal ini merupakan penyimpangan dari tipe alat mulut
Lepidoptera pada umumnya. Jenis-jenis dari Yugatae tidak banyak menjadi hama. Di
Indonesia ada satu Familia yang merupakan hama yaitu Familia Hepiadidae, dimana
ulatnya itu sebagai penggerek akar dan bulu-bulu akar. Di Jawa ada satu genus Phassus yang terdapat pada pohon kina, teh,
coklat, dan singkong.
v Sub
ordo Frenatae
Anggota-anggota sub ordo Frenatae memiliki
organ yang disebut frenulum. Frenulum adalah sekelompok rambut kasar yang menjulur
ke depan pada pangkalsayap belakang di bagian depannya.
1. Familia Cossidae
Ulat dari Familia ini merupakan penggerek
batang dan cabang pada bermacam-macam tanaman. Contoh: Cossus subfuscus (penggerek
pada kulit sekunder dari pohon petai) dan Phragmatoccia parvipunata (penggerek
pada tebu).
2. Familia Plutellidae
Plutella maculipennis, ulat berwarna hijau,
makan bagian bawah daun dari tanaman kubis dan bekas serangannya pada daun
kubis kelihatan seperti jendela putih yang tak teratur.
3. Familia Pyralidae
Schoenobius bifunctife, penggerek kuning
batang padi biasanya dikenal dengan nama hama Sundep/Beluk. Scirpophaga
innotata (penggerek putih batang padi).
4. Familia Zygaenidae
Ukuran ulatnya kecil, kerap kali warnanya
mencolok. Pada badan terdapat bintik-bintik , menyukai daun yang pertumbuhannya
telah selesai dan kaku. Biasa hidup pada pohon-pohon tinggi yang termasuk
monokotil (kelapa dan bamboo). Contoh: Artona cartoxantha dan Artona trisignata
(pada Zingiberaceae).
5. Familia Psychidae
Ulat membuat kntung untuk berlindung. Seluruh
tubuh ulat terbungkus atau terlindung dalam kantung. Untuk aktivitas hidupnya hanya
mengeluarkan kepala dari bagian depan dan toraks yang dikeluarkan. Contoh:
Mahasena corbetti.
6. Familia Geometridae
Kupu-kupu anggota Familia Geometridae
terkenal dengan ulatnya yang disebut ulat kian (ulat jengkal). Ulat ini
memiliki ciri khas yaitu proleg dan bagian tengah tidak ada. Contoh: Alsophila
pometaria.
7. Familia Bombycidae
Kupu-kupu anggota Bombycidae, mempunyai rumah
kepompong berwarna putih yang merupakan bahan mentah dari sutera. Ulat memiliki
ciri pada ujung abdomennya ada semacam ‘tanduk’. Contoh: Bombyx mori.
8. Familia Saturniidae
Merupakan kupu-kupu berukuran besar. Ulat
sutra di India termasuk familia ini. Ada jenis ulat yang bisa mengunduli pohon.
Kepompongnya punya rumah kepompong. Contohnya : Attacus atlas (Kupu-kupu gajah).
9. Familia Sphingidae
Familia Sphingidae Ulatnya mudah dikenal
karena pada ujung abdomen terdapat embelan berupa tanduk. Ada beberapa jenis
yang membentuk kepompong secara khas dimana kepala punya belalai. Bentuk dewasa
mempunyai ciri khas bagian depan lancip (sempit) dan panjang, badan
streamline.
10. Familia Papilionidae
Kupu-kupu Familia Papilionidae terkenal
dengan ukurannya yang besar, indah warnanya dan adanya polimorfi (bentuk
morfologi yang bermacam-macam). Ulat pendek gemuk dan menempel pada daun.
Contoh: Papilio memnondan Papilio cresphontes.
11. Familia Danaidae
Ulat dan anggota Danaidae punya tonjolan
berupa tentakel tetapi tak berambut. Kepompong berwarna hijau, mengkilap
keemas-emasan. Tidak memiliki kokon. Kupu-kupu dewasa mempunyai kelenjar bau.
Kaki depan sangat kecil tanpa cakar dan tidak digunakan untuk berjalan. Contoh:
Danaus plexippus.
12. Familia Nymphalidae
Kaki depan sangat terreduksi, tanpa cakar.
Sebagian dimasukkan Familia Danaidae. Nama umum dari familia ini merujuk pada
fakta bahwa tungkai-tungkai depan sangat menyusut dan tidak ada cakar dan hanya
tungkai-tungkai tengah dan belakang yang dipakai untuk berjalan. Familia
Nymphalidae terdiri atas sembilan subfamilia. Contohnya : kupu-kupu heliconia
(Heliconius charitonius).
13. Familia Pieridae
Merupakan kupu-kupu putih dan kuning dan
kupu-kupu ini biasanya menarik perhatikan karena terbang dalam kelompok dan
berjumlah banyak. Contoh: Catopsosilia crocale
14. Familia Hesperidae
Ulat dan kupu-kupu mempunyai bentuk khas.
Ulat berbentuk langsung, Bentuk dewasa berupa kupu-kupu berbadan pendek, kepala
lebar, antena bentuk khas dimana ujungnya menebal, membengkok dan meruncing.
Kupu-kupu berwarna sawo matang dan kuning mas dan pada sayap terdapat jendela.
Aktif sore hari, terbang zig-zag sehingga disebut skippers. Penyebaran di
daerah tropis. Contoh: Eritonia thrax. Ulat hidup dalam
gulungan daun pisang.
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Tuti.2004. Sistematika
Hewan Invertebrata. Surakarta:
UMS Press.
Suhara.2009. Ordo
Lepidoptera: Ngengat dan Kupu-kupu (Famili Zygaenidae, Famili Psychidae, FamiliGeometridae).
http://file.upi.edu.com (diakses pada 2
Oktober 2013)
0 komentar:
Posting Komentar